kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan premi Tugu Insurance tumbuh 65% per April, berikut penopangnya


Rabu, 19 Juni 2019 / 14:04 WIB
Pendapatan premi Tugu Insurance tumbuh 65% per April, berikut penopangnya


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menunjukkan perkembangan positif. Emiten asuransi dengan sandi saham TUGU ini mencatat pendapatan premi bruto secara konsolidasi sebesar US$ 125,23 juta per April 2019. Nilai ini meningkat 65% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 76,10 juta.

Seiring kenaikan premi, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 51% menjadi sebesar US$ 12,71 juta dari tahun lalu sebesar US$ 8,4 juta.

Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan, besarnya peningkatan pendapatan premi bruto itu dikontribusikan baik dari induk perusahaan maupun anak usaha.

“Pendapatan premi induk perusahaan ditopang oleh masuknya beberapa premi besar di sektor engineering, aviasi, dan energi. Ke depan, kami yakin pendapatan perusahaan semakin baik karena pembaruan premi dari akun-akun besar biasanya baru masuk pada kuartal ketiga dan keempat,” jelas Indra pada acara Halal bi halal dengan awak media di Jakarta, Rabu (19/6).

Indra menambahkan, dari sektor ritel, produk asuransi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang menjadi produk terdepan juga mengalami pertumbuhan. Tercatat premi kendaraan bermotor roda dua hingga April 2019 naik 96% yoy dari US$ 1,53 juta menjadi US$ 3,01 juta dengan peningkatan hasil underwriting yang signifikan dari US$ 256 ribu menjadi US$ 1,45 juta.

"Selama ini, memang asuransi kendaraan bermotor masih merajai pangsa pasar bisnis asuransi umum karena penjualan kendaraan bermotor setiap tahunnya lebih tinggi dibanding penjualan mobil," tambah Indra.

Secara konsolidasi, hasil underwriting TUGU meningkat 10% dari US$ 14,82 juta menjadi US$ 16,23 juta. Dibandingkan April tahun lalu, hasil underwriting induk perusahaan meningkat sebesar 10% dari USD 12,51 juta menjadi USD 13,70 juta.

Selain peningkatan premi, kenaikan hasil underwriting induk perusahaan juga ditopang kualitas risiko yang semakin baik, yang dicerminkan dari penurunan beban underwriting sebesar 17% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Secara umum, menurut Indra, Tugu Insurance dapat beroperasi lebih efisien dengan expense ratio 25,16%, jauh di bawah data industri asuransi umum per April 2019 yang mencapai 39,44%. Efisiensi itu juga terlihat pada combined operating ratio  yang sebesar 55,49%, sedangkan industri asuransi umum mencapai 93,63%.

“Ke depan, kami terus berupaya untuk mencari bisnis-bisnis baru dari korporasi, BUMN, sekaligus mengoptimalkan sinergi dengan Pertamina Group dan pemegang saham lainnya,” jelas Indra.

Untuk menangkap peluang pasar, Asuransi Tugu Pratama juga mengembangkan inovasi produk dan kemitraan dengan perusahaan lain.

“Dengan tetap mempertahankan rating A- dari AM BEST, kami berharap dapat memperluas pasar non domestik, terutama mengawal proyek-proyek Pertamina di luar negeri,” tutur Indra.

Sampai dengan periode ini, Tugu Insurance telah menjalin kerjasama dengan beberapa bank BUMN untuk memperoleh fasilitas kontra bank garansi. 

“Hal ini dapat menjadi peluang pengembangan bisnis yang sangat baik. Terlebih lagi, permintaan kontra bank garansi dari bank BUMN cukup besar,” ungkap Indra.

Tugu Insurance resmi tercatat di bursa efek Indonesia pada 28 Mei 2018 dengan kode saham TUGU dan hingga April 2019 kepemilikan saham mayoritas masih dipegang oleh PT Pertamina (Persero) yaitu sebesar 58,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×