kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan bidik pertumbuhan kredit korporasi di sisa tahun 2021, simak strateginya


Jumat, 17 September 2021 / 16:57 WIB
Perbankan bidik pertumbuhan kredit korporasi di sisa tahun 2021, simak strateginya
ILUSTRASI. Nasabah mengantre dengan saling menjaga jarak di kantor cabang Bank Mandiri. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank melihat peluang penyaluran kredit korporasi di sisa 2021. Survei Bank Indonesia menunjukkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Agustus 2021 tetap tumbuh, meskipun melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Erwin Haryono, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI mengatakan, adanya kebutuhan pembiayaan korporasi itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,9%, lebih rendah dari 1,8% pada Juli 2021. 

Sejumlah sektor seperti sektor Pertambangan, Industri Pengolahan, dan Jasa Kesehatan terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang tidak setinggi bulan sebelumnya terutama dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan operasional. 

Di sisi lain, terdapat sejumlah sektor yang terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang meningkat, yaitu sektor Real Estat, Jasa Perusahaan dan Informasi dan Komunikasi terutama untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo dan aktivitas investasi.

Baca Juga: Kredit Lesu, Pembiayaan Pasar Modal Naik

PT Bank Mandiri (Persero) telah menyalurkan pertumbuhan kredit wholesale sebesar 6,43% secara year on year (yoy) pada Juli 2021. 
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan untuk segmen Corporate pada akhir Juli 2021 telah mencapai Rp 338,9 triliun, atau tumbuh positif sebesar 4,15% yoy. 

“Pertumbuhan kredit yang terbesar terdapat pada sektor pertanian dan kehutanan, mesin dan peralatan, serta telekomunikasi. Di tahun 2021, kami memproyeksikan pertumbuhan kredit segmen wholesale secara bank only tumbuh positif di level middle single digit di antara 4% hingga 6% yoy,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id, Jumat (17/9).

Ia menambahkan, Bank Mandiri mempunyai portfolio guideline yang digunakan untuk mengatur batasan pemberian kredit berdasarkan sektor industri. Sektor yang prospektif diarahkan tumbuh secara bertahap sehingga portfolio mix juga dapat tumbuh semakin sehat.

“Kredit 2021 diharapkan dapat terus tumbuh dari sektor yang masih memiliki prospek baik dan recovery yang relatif cepat dari dampak pandemi Covid-19, seperti sektor Telekomunikasi, FMCG, serta Perkebunan Sawit dan CPO, sebagaimana telah terbukti pada paruh pertama tahun ini,” tambahnya.

Adapun Bank Central Asia mencatatkan penyaluran total kredit korporasi senilai Rp 260,45 triliun pada Juni 2021, didukung dari berbagai sektor. Direktur BCA Vera Eve Lim mencatatkan pertumbuhan kredit korporasi 1% yoy bila dibandingkan Juni 2020, kendati masih ada peningkatan kasus Covid-19 gelombang kedua.

Baca Juga: Sektor e-commerce potensial, bank berlomba rilis kartu kredit digital

“BCA melihat tren pertumbuhan kredit yang lebih baik jika dibandingkan tahun lalu. Beberapa sektor sudah mencatat pemulihan terutama yang terkait dengan komoditas, telco, dan infrastruktur. Namun masih ada sektor lainnya yang membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama yaitu hotel, pariwisata, tekstil, dan konstruksi,” ujar Vera kepada Kontan.co.id.

Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang telah berupaya dengan sangat baik melalui program vaksinasi yang terus meningkat dan cepat, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak pandemi ini. Peraturan relaksasi kredit dari regulator juga sangat BCA hargai sejak awal pandemi sehingga perbankan dapat memberikan pelayanan perbankan secara optimal. 

Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Bank Permata bilang secara umum, permintaan kredit di sepanjang 2021 sebenarnya sudah membaik. Namun, ia mengakui pada penerapan PPKM ada beberapa transaksi pembiayaan yang tertunda.

“Dari sisi industri banyak yang sudah menggeliat seperti food and beverage yang mulai ekspansi, telekomunikasi, dan terkait komoditi. Secara umum kami optimistis di kuartal keempat bisa lebih maju dibandingkan kuartal ketiga, secara keseluruhan 2021 bisa lebih baik dibandingkan 2020,” paparnya. 

Selanjutnya: Rilis Obligasi Rp 92 Miliar, Duta Anggada (DART) Tawarkan Imbal Hasil Premium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×