kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN raih pinjaman Rp 4,5 triliun dari sindikasi perbankan nasional


Rabu, 14 November 2018 / 16:08 WIB
PLN raih pinjaman Rp 4,5 triliun dari sindikasi perbankan nasional
Penandatangan pinjaman sindikasi perbankan nasional kepada PLN


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) mendapatkan pinjaman sindikasi dari perbankan nasional sebesar Rp 4,5 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mendanai pembangunan Gardu Induk dan Transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah, yang merupakan bagian dari program 35.000 MW.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, pinjaman dari perbankan nasional ini mendapatkan Jaminan Pemerintah sesuai kriteria dalam Perpres 4 Tahun 2016 dan PMK No. 130 Tahun 2016. Ia pun menyebut, dengan cost of fund yang kompetitif, pendanaan sindikasi ini meningkatkan portofolio Rupiah pada pinjaman PLN.

"Ini menunjukkan dukungan perbankan nasional dalam mendanai pembangunan infrastruktur (program 35.000 MW)," kata Sarwono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (14/11).

Adapun, pinjaman kredit sindikasi yang ditandatangani di Jakarta ini, didapatkan dari sindikasi PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (“BRI”), yang juga bertindak selaku agen sindikasi; PT Bank Mandiri, Tbk (“Bank Mandiri”); PT Bank Negara Indonesia, Tbk (“BNI”), dan PT Bank Central Asia, Tbk (“BCA”).

Mewakili sindikasi Bank, Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto menyatakan bahwa pemberian kredit sindikasi ini merupakan salah satu komitmen bank-bank sindikasi dalam mendukung program pengembangan infrastruktur pemerintah khususnya di sektor kelistrikan untuk mensukseskan program penyediaan listrik serta rasio elektrifikasi nasional.

Sedangkan infrastruktur kelistrikan yang sedang dibangun dan akan didanai dari sindikasi ini bernilai strategis bagi PLN. Yakni untuk evakuasi daya dari pembangkit yang berlokasi di Jawa Bagian Tengah dan Bagian Timur ke sumber beban di Jawa Bagian Barat dan Jakarta.

Pembangunan gardu induk dan transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah itu meliputi pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV di daerah Jawa Tengah, sampai dengan Jawa Barat, termasuk pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kedung Badak-Bogor Baru, di Jawa Barat.

Gardu induk dan transmisi tersebut akan mengevakuasi sumber energi murah dari pembangkit di bagian tengah dan timur, dan sekaligus meningkatkan keandalan pelayanan sistem Jawa Bali. Menurut Sarwono, hal tersebut akan mendukung usaha PLN dalam menyediakan listrik dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat dan kompetitif bagi industri serta bisnis, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebelum mendapatkan pinjaman dari sindikasi bank nasional ini, pada Oktober lalu, PLN telah mendapatkan komitmen pendanaan untuk Program 35.000 MW yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$ 1,62 miliar dengan 20 Bank Internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×