kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi masih besar, ini strategi dompet digital menggaet pangsa pasar


Rabu, 27 Oktober 2021 / 20:45 WIB
Potensi masih besar, ini strategi dompet digital menggaet pangsa pasar
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat iklan dompet digital (Ovo, Go Pay, LinkAja) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi perkembangan bisnis dompet digital dinilai masih cukup besar mengingat meningkatnya aktivitas berbelanja secara daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital. Beberapa pemain pun memiliki strateginya sendiri untuk menggaet pasar.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 45,05% year on year (yoy) menjadi Rp 209,81 triliun pada triwulan III 2021. Bahkan, BI pun memproyeksikan, transaksi UE masih akan meningkat 38,75% yoy hingga mencapai Rp 284 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.

OVO sebagai salah satu pemain dompet digital pun termasuk yang mengalami peningkatan transaksi terutama pada merchant online. Hingga semester I-2021, transaksi merchant online di OVO meningkat hampir 76%.

Merujuk pada temuan survei Kadence International Indonesia, Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit mengatakan, OVO menjadi pilihan masyarakat dan e-money yang paling banyak digunakan baik online maupun offline. Riset tersebut menunjukkan 31% responden paling sering menggunakan OVO.

Baca Juga: Grab dan Bukalapak (BUKA) Buka Suara Terkait Kabar Akuisisi Bank Fama

“Kami berupaya untuk memberikan manfaat yang nyata dalam kehidupan para pengguna OVO sehari-hari,” ujar Harumi kepada Kontan.co.id, Rabu (27/10).

Asal tahu saja, saat ini OVO tidak hanya menjadi penghubung transaksi digital seperti transportasi, pemesanan makanan, dan belanja online, tetapi layanan OVO saat ini sudah berkembang mencakup asuransi, investasi, hingga pinjaman. 

Sementara itu, Cindy Candiawan sebagai Head of Campaigns and Growth Marketing ShopeePay berpendapat bahwa saat ini semakin banyaknya masyarakat yang mengandalkan pembayaran digital di tengah pandemi. Oleh karenanya, ia bilang kalau ShopeePay terus berupaya untuk memperluas ekosistem ShopeePay.

“Upaya kami terwujudkan lewat perluasan ekosistem ShopeePay ke berbagai lini industri, menghadirkan inovasi fitur yang relevan bagi pengguna, serta memperluas akses top up saldo ShopeePay secara online dan offline,” ujar Cindy.

Salah satu sektor yang mengalami peningkatan transaksi ialah minimarket. Shopeepay mencatat jumlah transaksi menggunakan ShopeePay di minimarket meningkat 143% hingga pertengahan 2021 dibandingkan semester II 2020. 

Selain itu, dalam menarik pangsa pasar, ShopeePay juga rajin memberikan kampanye tanggal cantik setiap bulannya. Dari kampanye tersebut, Cindy mengungkapkan bahwa ShopeePay berharap bisa mengamplifikasikan dampak positif yang lebih besar dari penggunaan pembayaran digital.

“Kampanye ini juga ingin berperan dalam mendukung pelaku bisnis dengan meningkatkan angka transaksi serta memudahkan operasional bisnis melalui digitalisasi pencatatan transaksi harian,” tambahnya.

Selanjutnya: Dukung dunia pendidikan, DANA perluas layanan biller

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×