Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, hingga akhir November 2018, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah mencapai Rp 118 triliun atau 95,7% dari target penyaluran KUR tahun 2018 yang sebesar Rp 123,8 triliun. Dan sampai akhir tahun 2018, masih ada potensi penambahan realisasi sebesar Rp 1,6 triliun - Rp 2 triliun.
Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, penyaluran KUR tersebut masih didominasi untuk skema KUR Mikro, sebesar 65,8% dan skema KUR Kecil sebesar 33,9%, dan KUR TKI 0,3%. Bila dilihat berdasarkan wilayah, penyaluran KUR didominasi di Pulau Jawa, sebesar 55%, diikuti Sumatra 19,3% dan Sulawesi 11.1%.
"Kinerja penyaluran KUR per provinsi ini sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia,"ujarnya, Kamis (27/12).
Sementara itu, jika dilihat dari sektor ekonomi, penyaluran KUR untuk sektor produksi seperti pertanian, perikanan, industri, konstruksi dan jasa-jasa sebesar 45,6% dari target sebesar 50% yang ditetapkan tahun ini.
Tahun depan, target penyaluran KUR untuk sektor produksi akan dinaikkan hingga 60%. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, salah satu alasan peningkatannya adalah untuk mendorong sektor produksi.
“Kami inginnya KUR itu lebih banyak untuk kegiatan berproduksi. Bukan hanya menghasilkan barang, bikin salon juga produksi, jasa juga produksi. Kami hanya membedakannya dengan perdagangan,” tutur Darmin, Jumat (28/12).
Meski hingga akhir November penyaluran KUR untuk sektor pertanian baru 45,6% dari target, Darmin yakin kenaikan KUR untuk sektor produksi di tahun 2019 bukanlah sebuah masalah.
Apalagi, nantinya bila penyaluran KUR untuk sektor produksi tak mencapai target maka penyalur KUR akan diberikan penalti berupa pengurangan tambahan plafon di tahun berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
