kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi, Indonesia menyandang ISO 14080 untuk gas rumah kaca


Jumat, 06 Juli 2018 / 22:15 WIB
Resmi, Indonesia menyandang ISO 14080 untuk gas rumah kaca
ILUSTRASI. Ketua Badan Standarisasi Nasional, Bambang Setiadi


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia resmi menyandang Standard Internasional Organization for Standardization (ISO) 14080 untuk kategori manajemen gas rumah kaca dan aktivitas terkait kerangka kerja dan prinsip metodologi pada aksi perubahan iklim (Greenhouse Gas management and related activities Framework and principles for methodologies on climate actions) .

Indonesia merupakan salah satu anggota aktif dalam organisasi tersebut yang diwakili oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). yang sesuai dengan UU No. 20/2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian BSN mendapat mandat dalam pengembangan standarisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia.

Yustinus Kristianto Widiwardono, Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi BSN yang juga mengepalai proyek tersebut mengatakan bahwa proposal pengembangan standar ISO 14080 ini dilatarbelakangi oleh target yang dicanangkan Pemerintah Indonesia pada tahun 2010, yaitu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% di tahun 2020, atau sampai dengan 41% . 

"Sejalan dengan disepakatinya Paris Agreement, pengembangan standar ISO 14080 ini dilatarbelakangi oleh target yang dicanangkan Pemerintah Indonesia pada tahun 2010, yaitu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% di tahun 2020, atau sampai dengan 41%. Target ini juga masuk dalam Konteks Nasional Aksi Perubahan Iklim Indonesia yang tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC)," ujar Kristianto kepada Kontan.co.id, Jumat (6/7).

Kristianto juga menambahkan bahwa pada akhirnya standar ini dirancang untuk mendukung secara langsung implementasi Paris Agreement untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius dan mendukung tujuan Pembangunan berkelanjutan yang direncanakan oleh PBB dengan membantu pemerintah dan pelaku usaha di seluruh dunia .

Selanjutnya ia mengatakan, dengan dipublikasikannya ISO 14080, banyak manfaat yang didapat, di antaranya standar ini menyediakan framework umum bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mengambil langkah yang tepat dalam melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu dengan didapatnya ISO 14080 ini juga akan berdampak pada sektor perindustrian, perdagangan, serta kegiatan ekspor impor Indonesia .

"Untuk ekspor impor untuk negara-negara Eropa sudah mengadopsi standar ISO ini, jadi untuk keperluan ekspor dan impor akan menjadi lebih gampang, Jadi dengan adanya standard ISO ini kita bisa lebih dipercaya oleh negara-negara Internasional soal kualitas barang yang akan kita ekspor."




TERBARU

[X]
×