kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah tertekan sentimen eksternal dan internal


Selasa, 21 Mei 2019 / 22:34 WIB
Rupiah tertekan sentimen eksternal dan internal


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pergerakan rupiah nampaknya kembali terhambat sentiment internal dan eksternal. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell secara tidak langsung berargumen menentang pemotongan suku bunga dalam waktu dekat karena tingkat utang perusahaan yang sudah tinggi. Sementara dalam negeri gejolak Pilpres masih terasa.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (21/5) pergerakan mata uang Garuda di pasar spot masih melemah 0,17% menjadi Rp 14.480 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) justru menguat 0,11% menjadi Rp 14.462 per dollar AS.

Direktur Utama, PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan sikap The Fed membuat indeks dollar AS menguat pada saat penutupan perdagngan rupiah yang terkoreksi. Mengutip berita Bloomberg (21/5) AS mencatat bahwa pinjaman perusahaan di AS sekitar 35% dari aset perusahaan. Meski begitu, Trump menolak saran bahwa situasi utang perusahaan menyerupai hari-hari sebelum krisis keuangan pada tahun 2007.

Bahkan Trump mengatakan situasi ini dapat meningkatnya kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-China dapat memburuk setelah tindakan keras Washington terhadap China Huawei Technologies. Walaupun ketegangan perdagangan antara AS dan China sedikit mereda di hari ini.

Departemen Perdagangan mengatakan akan menawarkan kepada perusahaan-perusahaan AS pengecualian sementara - dalam kasus-kasus tertentu - dari larangan penjualan ke raksasa telekomunikasi Huawei yang merupakan jantung dari volatilitas hari Senin.

Sementara sentimen internal masih memengaruhi, meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan hasil Pilpres tetapi drama politik belum sepenuhnya usai.  Kabarnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menolak hasil rekapitulasi suara tersebut. Kubu 02 menilai pilpres penuh dengan kecurangan sehingga legalitasnya dipertanyakan.

Oleh karena itu, aksi massa pada 22 Mei masih terjadwal. “Risiko keamanan masih cukup tinggi, sehingga mungkin menjadi perhatian investor,” tutur Ibrahim. Adapun ia meramal untuk perdagangan besok rupiah akan di transaksikan di level Rp 14.456-Rp 14.520 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×