kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham bank BUMN justru undervalue meski kinerja kinclong, begini saran analis


Senin, 18 Maret 2019 / 15:57 WIB
Saham bank BUMN justru undervalue meski kinerja kinclong, begini saran analis


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten bank BUMN tercatat memiliki rasio price to equity (PE) rasio di bawah rata-rata indeks harga saham gabungan (IHSG) yang pada perdagangan akhir pekan kemarin tercatat di level 15,5 kali. Tercatat saham empat bank merah yang juga anggota indeks Kompas100 ini ternyata undervalue.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memiliki PE rasio 13,2 kali, lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 15,1 kali. Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 11,2 kali dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 8,6 kali.

Padahal dari sisi kinerja, saham-saham perbankan ini menunjukan hasil yang baik di sepanjang tahun 2018 lalu. Laba BBRI tumbuh 14,6% yoy, laba BMRI 21,2% yoy, BBNI tumbuh 10,3% yoy.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan berpendapat salah satu penyebab saham-saham perbankan masih undervalue adalah karena di tahun 2018 lalu saham-saham sektor ini mengalami pelemahan cukup dalam. Lebih lanjut jika melihat rasio PER, saham-saham sektor ini sudah tergolong saham murah dan berpotensi terus menguat.

Adapun pelemahan harga saham di tahun 2018 lebih disebabkan dari kondisi global dan dalam negeri yang cukup berat dari suku bunga acuan yang agresif dan gejolak nilai tukar rupiah.

“Kinerja mereka relatif baik, di atas dan sejalan dengan sektor perbankan di Indonesia,” ujar Valdy kepada Kontan.co.id, Senin (18/3).

Menurutnya, saham-saham bank ini sudah masuk dalam kategori undervalue dan bisa dimanfaatkan untuk dikoleksi selagi murah. Lebih lanjut, saham-saham ini bahkan diprediksi akan terus menguat melewati pencapaian di tahun 2018.

Salah satu faktornya karena dari sisi kebijakan suku bunga dan nilai tukar rupiah akan jauh lebih baik dan stabil jika dibandingkan dengan tahun 2018 lalu. Jika di tahun 2018 lalu ditengah kondisi yang cukup berat, saham bank masih bisa melaju, tentu di kondisi yang stabil harusnya saham sektor ini bisa lebih baik.

Pihaknya merekomendasikan BBRI dengan target harga wajar Rp 4.110 per saham, BMRI dengan target harga wajar Rp 8.300 per saham dan BBNI Rp 12.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×