kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi analis bagi sejumlah saham emiten yang menggelar rights issue


Jumat, 25 Januari 2019 / 16:02 WIB
Simak rekomendasi analis bagi sejumlah saham emiten yang menggelar rights issue


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan tanggal Selasa (22/1), tercatat lima emiten menyelesaikan penawaran umum terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten-emiten tersebut di antaranya, PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Verena Multifinance Tbk (VRNA) dan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI).

MYTX misalnya, berdasarkan keterbukaan informasi BEI (14/1), cuma berhasil menerbitkan saham rights issue sebesar 6,28 miliar saham dari total 6,97 miliar saham yang ditawarkan. Adapun jumlah pelaksanaan hak cuma mencapai 5,49 miliar saham, sehingga masih tersisa 1,47 miliar saham yang tak dilaksanakan.

Sementara jumlah yang harus dibeli pembeli siaga sebesar 786,77 juta dan sisa saham yang ditawarkan setelah dibeli pembeli siaga sebesar 686,05 juta saham.

Merujuk prospektus yang dipublikasikan MYTX sebelumnya, jika setelah alokasi tersebut terdapat sisa saham baru, maka PT Indah Jaya Investama (IJI) sebagai pembeli siaga akan mengambil bagian atas sisa saham baru tersebut hingga jumlah saham yang dikeluarkan dalam PUT III mencapai 6,28 miliar.

Adapun jumlah maksimum saham yang akan diambilbagian oleh pembeli siaga adalah sebanyak-banyaknya 878,97 juta saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil, maka sisa saham tersebut tidak akan diterbitkan oleh MYTX dan disimpan dalam portepel.

Selanjutnya untuk IMJS, berdasarkan keterbukaan informasi (24/1), menjual seluruh saham sejumlah 752,55 juta saham yang ditawarkan dalam rights issue pada tanggal 18 Januari lalu. Perorangan Indonesia (PI) mengambil 10,12 juta saham dan 742,42 juta saham dieksekusi oleh lembaga Indonesia (LI).

Kemudian untuk VRNA, berdasarkan keterbukaan informasi BEI (24/1), Verena menjual semua saham yang ditawarkan dalam rights issue sebesar 3,102 miliar saham.

Sebelumnya dalam prospektus yang diterbitkan, IBJ Leasing Co. Ltd. (IBJL) yang akan bertindak melaksanakan seluruh haknya untuk mengambil saham-saham dalam PMHMETD II tersebut.

Sementara untuk META, sesuai keterbukaan informasi BEI (10/1) berhasil menerbitkan seluruh saham yang berjumlah 2,47 miliar saham dalam rights issue kali ini. Adapun PT Indonesia Infrastructure Finance mengambil 247,50 juta saham. Lalu PT Metro Tollways Indonesia mengambil 2,03 miliar saham. Sedangkan sebesar 192,43 juta diambil oleh pemegang saham lainnya.

Lalu untuk IKAI, merujuk keterbukaan informasi BEI (28/12), pun telah merampungkan seluruh penjualan saham rights issue sejumlah 3,86 miliar saham sesuai target. Adapun jumlah saham yang berhasil dilaksanakan sebesar 3,19 miliar saham. Jumlah penambahan saham yang ditambahkan sebesar 78,38 juta saham. Sedangkan jumlah yang diambil oleh pembeli siaga sebesar 591,06 juta saham.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, pencarian dana lewat rights issue termasuk salah satu pilihan yang efektif. "Dari segi biaya ini cara yang paling murah dibandingkan menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman dari perbankan," kata Yaki, Kamis (24/1).

Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan bahwa mekanisme rights issue umumnya digunakan bagi emiten untuk mendapatkan tambahan modal dari pemegang saham lama. "Itupun bila para pemegang saham lama mengeksekusi haknya atau bila ada pemegang saham baru yang mau masuk. Dengan ketentuan pemegang saham lama menjual haknya pada pemegang saham baru," jelas dia.

Wawan bilang, secara postur keuangan perusahaan, rights issue merupakan langkah tepat bagi emiten untuk mencari pendanaan tambahan. "Ini upaya menambah aset tanpa menambah beban utang atau bunga," paparnya.

Wawan Hendrayana juga bilang, rights issue biasanya direspons positif oleh market sepanjang tujuan penambahan dana tersebut untuk ekspansi perusahaan. "Namun, bila tujuannya untuk membayar utang umumnya respons market bisa negatif," kata dia.

Dari sisi saham, Yaki merekomendasikan untuk trading short term bagi sejumlah saham emiten yang baru menggelar rights issue di tahun ini. "Boleh trading saham VRNA di level Rp 140 hingga Rp 145 per saham. Sementara untuk saham IMJS boleh trading di level Rp 800 hingga Rp 840 per saham. Untuk saham MYTX boleh trading di level Rp 112 per saham. Sedangkan untuk META dan IKAI boleh trading masing-masing di level Rp 230 per saham dan Rp 222 per saham," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×