kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Bank Mandiri (BMRI) menghadapi persaingan di era digital


Minggu, 16 Mei 2021 / 15:13 WIB
Strategi Bank Mandiri (BMRI) menghadapi persaingan di era digital


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Tren digitalisasi dalam dunia perbankan terus terjadi dengan banyak munculnya bank-bank digital saat ini. Melihat hal tersebut, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus melakukan pengembangan ekosistem digital untuk menghadapi adanya tren bisnis neo bank di depan.

Untuk melakukan inovasi dan pengembangan produk-produk perbankan digital Bank Mandiri mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 1,7 triliun.  Dana tersebut dialokasikan untuk menjawab semua kebutuhan transaksi nasabah terutama dalam hal  layanan digital.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan bahwa Bank Mandiri tidak menganggap kehadiran beberapa neo bank ini sebagai rival. Perusahaan justru membuka peluang menjadikan mereka partner untuk berkolaborasi dengan strategi open banking.

“Saat ini Bank Mandiri telah memiliki API yang ready sebagai infrastruktur partnership yang baik untuk berkolaborasi bersama start up maupun fintech,” ungkap Darmawan kepada KONTAN.

Baca Juga: Agen batara Bank Tabungan Negara (BBTN) meningkat 8% pada 2020

Dalam menghadapi persaingan di era digital, Bank Mandiri juga melakukan upaya transformasi digital yang tertuang dalam 5 Pronged Strategy melalui digitize internal proses, develop digital native products, modernize channels, leveraging digital ecosystem, dan promote digital capabilities

“Strategi tersebut bertujuan menghasilkan produk inovatif perbankan digital yang andal dan praktis sehingga cocok untuk menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia,” tambah Darmawan.

Meskipun terus melakukan transformasi digital, Darmawan juga menyampaikan bahwa transformasi ini perlu didukung dengan kehadiran perusahaan meskipun secara virtual. Dalam hal ini, ia menilai bahwa market share perusahaan tetap harus terjaga bahkan perlu semakin diperluas.

“Kita ada transformasi digital di dalam tapi kita berjalannya tetap berpikir bagaimana menjaga bisnis banknya tetap sustain dan menciptakan new values dalam setiap aktivitas sehingga kita harus yakinkan transformasi ini tidak menurunkan market share di pasar domestik,” pungkas Darmawan.

Seperti diketahui, saat ini salah satu bukti akselerasi digital yang dilakukan Bank Mandiri adalah adanya aplikasi Livin’ by Mandiri. Platform tersebut diharapkan mampu menjadi layanan financial super app dengan berbagai fitur unggulan yang tertuang dalam satu aplikasi.

Selanjutnya: Bank Mandiri (BMRI) bidik pertumbuhan kredit hingga 8% pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×