kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,59   7,24   0.78%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

The Fed pertahankan suku bunga, harga SUN berpotensi naik


Kamis, 20 Juni 2019 / 09:30 WIB
The Fed pertahankan suku bunga, harga SUN berpotensi naik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan kembali melanjutkan tren kenaikan pada perdagangan Kamis (20/6). Hal ini seiring dengan hasil FOMC meeting yang menyatakan bahwa Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga acuan AS di level 2,25%-2,50%.

Hasil tersebut berdampak pada melemahnya nilai tukar dollar AS terhadap berbagai mata uang utama dunia, sehingga mengakibatkan harga SUN cenderung naik.

“Di samping itu, masih tingginya aliran modal asing yang masuk di pasar SUN akan menjadi katalis bagi pergerakan harga SUN hari ini,” ungkap Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra dalam riset yang diterima Kontan.co.id.

Dengan beberapa faktor tadi, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Beberapa seri SUN dinilai masih cukup menarik untuk ditransaksikan di tengah tren kenaikan harga yang terjadi.

Seri-seri SUN yang dimaksud antara lain FR0053, FR0061, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059, FR0064, FR0071, FR0073 dan FR0058.

Sebelumnya, harga SUN mencatatkan kenaikan pada perdagangan Rabu (19/6) lalu. Kenaikan ini didorong oleh penguatan kurs rupiah akibat adanya sentimen domestik dan global.

Harga rata-rata SUN tenor pendek atau 1—4 tahun mengalami kenaikan sebesar 9 bps yang mengakibatkan menurunnya imbal hasil rata-rata sekitar 0,5—6 bps. Harga rata-rata SUN tenor menengah atau 5—7 tahun naik sekitar 13—47 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil rata-rata sekitar 3—11 bps.

Di sisi lain, harga rata-rata SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun bergerak turun sebesar 5 bps yang mengakibatkan penurunan imbal hasil rata-rata sebesar 32 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×