kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Titik impas operasional MRT dalam lima tahun, tiket bakal disubsidi sampai 2025


Jumat, 22 Maret 2019 / 18:11 WIB
Titik impas operasional MRT dalam lima tahun, tiket bakal disubsidi sampai 2025


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tanggal 25 Maret 2019 nanti Mass Rapid Transid Jakarta (MRT Jakarta) bakal mulai beroperasi. Harga tiket MRT Jakarta sampai saat ini belum ditentukan karena masih dalam pembahasan subsidi di DPRD DKI Jakarta.

Rencananya bertepatan pada saat operasional tarif itu bakal diumumkan. Nah, sampai tanggal 31 Maret 2019, tarif MRT Jakarta masih digratiskan dan baru akan berbayar pada 1 April 2019.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan bahwa subsidi tarif MRT Jakarta diperkirakan tidak akan digunakan pada 2025 nanti. "Atau sekitar empat sampai lima tahun break even point-nya," katanya pada Jumat (22/3).

Adapun BEP atau titik impas itu tidak termasuk dengan biaya konstruksi MRT tersebut. Nah pada tahun 2025 itulah MRT Jakarta bisa beroperasi penuh secara komersial. Untuk biaya konstruksi sendiri merupakan tanggung jawab Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Sementara untuk menutup biaya operasional sehari-hari, ia mengakui tidak mungkin bisa ditutup dengan pendapatan tarif saja. “Kita perlu kerja sama dan memperoleh pendapatan dari non tarif,” katanya.

Salah satunya, MRT Jakarta telah menjalin kerja sama dengan beberapa korporasi sebagai sponsor di setiap stasiun MRT Jakarta. Sudah ada tiga nama korporasi yang resmi menjadi sponsor stasiun MRT. Di antaranya yakni Stasiun Dukuh Atas yang disponsori Bank Negara Indonesia (BNI), Stasiun Setiabudi disponsori Astra International, dan Stasiun Istora Senayan disponsori Bank Mandiri.

William enggan berkomentar soal berapa nilai kontrak sponsor tersebut. Tetapi yang pasti, menurutnya, salah satu keuntungan bagi pihak sponsor adalah manfaat komersial. Dalam hal ini, nama BNI, Bank Mandiri, dan Astra International bakal lebih familiar di telinga pengguna MRT nantinya.

Selain dengan sponsor, upaya MRT Jakarta untuk meningkatkan pendapatan non tiket berasal dari bisnis makanan dan minuman, fesyen, dan iklan di slot yang disediakan di setiap stasiunnya.

Sekedar tahu fase pertama MRT Jakarta yang menghubungkan Lebak Bulus sampai Bundaran HI menghabiskan Rp 16 triliun. Jarak tempuh Lebak Bulus sampai Bundaran HI terhitung sepanjang 8,3 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×