kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada teknologi digital, bank mengerem ekspansi kantor cabang


Rabu, 09 Oktober 2019 / 19:59 WIB
Ada teknologi digital, bank mengerem ekspansi kantor cabang
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri Jakarta, Kamis (12/9).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri Perbankan di Tanah Air mulai menahan rencana penambahan kantor cabang dan fokus mengembangkan kantor yang sudah ada. Alasannya, tak lain disebabkan oleh semakin canggihnya teknologi perbankan digital saat ini.

Setidaknya, dua bank besar yakni PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku saat ini pembukaan kantor cabang tidak semasif tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kreditur Duniatex diminta tak telat mendaftarkan tagihan dalam PKPU

Meski begitu, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menuturkan pihaknya masih melakukan pembukaan 9 cabang baru di tahun 2019. "Tahun ini, kami berfokus memaksimalkan cabang yang sudah dimiliki," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/10).

Menurut Hery, pihaknya memang tengah berupaya untuk mendukung inklusi keuangan Bank Mandiri lewat distribusi layanan dan produk perbankan. Salah satunya yakni melalui agen branchless banking yang sejauh ini sudah tumbuh 68% dari tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Adapun, sampai dengan akhir tahun 2019 ini bank berlogo pita emas ini memastikan jumlah jaringan Bank Mandiri akan mencapai 2.599 cabang.

Senada, Direktur BCA Santoso Liem bilang bilang walau tidak ekspansif menambah kantor cabang, perseroan belum berencana untuk mengurangi jumlah kantor. "Memang lebih pelan dibanding sebelumnya. Kalau dahulu bisa membuka 30 cabang, sekarang kurang dari 20 cabang dalam setahun," terangnya.

Baca Juga: Meski membuka diri, tapi bank masih tetap selektif salurkan kredit ke sektor tambang

Kedua bank raksasa ini tak menampik bahwa beberapa layanan perbankan sudah bisa dilakukan secara daring (online). Misalnya, layanan pembukaan rekening tanpa harus ke cabang. Bank Mandiri sendiri pekan lalu baru melakukan soft launching layanan pembukaan rekening daring tanpa perlu mengunggah aplikasi.

Menurut Hery, di tengah era digital tentunya perbankan menjadi salah satu garda paling depan yang memberikan layanan lebih mudah kepada masyarakat. Terutama untuk melakukan transaksi. Tercermin dari pengembangan e-channel, internet banking dan mobile banking yang menjadi fokus perusahaan.

Hanya saja, menurutnya peran cabang tetap penting. Cabang perbankan berfungsi sebagai advisory contact point dalam rangka mendukung konsultasi produk terutama kredit. "Cabang dapat mengambil peran secara signifikan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat," paparnya.

Di lain pihak, BCA sudah lebih dulu membuka layanan pembukaan rekening nirkantor sejak bulan Mei 2019. Menurut Santoso, lewat cara ini jumlah pembukaan rekening pun mulai bergairah. Meski begitu, data menunjukkan sebanyak 70% pembukaan rekening baru di BCA dilakukan secara konvensional.

Baca Juga: Enam nasabah gugat Jiwasraya ke PN Jakarta Pusat

Lewat kombinasi layanan digital ini, Santoso menyatakan pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan rekening baru sebanyak 3,6 juta rekening dalam kurun waktu satu tahun hingga kuartal III 2019. "Saat ini total rekening BCA sudah lebih dari 19 juta rekening," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×