kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Kalsel raih peringkat idA- dari Pefindo


Jumat, 26 Februari 2021 / 13:13 WIB
Bank Kalsel raih peringkat idA- dari Pefindo
ILUSTRASI. Bank Kalsel


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) mendapatkan rating idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan peringkat stabil. Peringkat ini memiliki kekampuan kuat untuk komitmen jangka panjang.

"Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi," kata Pefindo dalam keterangan resmi, Kamis (25/2).

Adapun tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat mencerminkan pasar captive Bank di provinsi Kalimantan Selatan. Disusul permodalan yang sangat kuat, dan profil likuiditas yang di atas rata-rata.

"Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang di bawah rata-rata, profitabilitas yang moderat, dan kompetisi yang lebih ketat di segmen kredit produktif," terang Pefindo.

Baca Juga: Bank Kalsel torehkan pertumbuhan laba 23,04% tahun lalu

Peringkat dapat naik jika Bank Kalsel dapat secara signifikan memperkuat posisi bisnis dan membuat perbaikan secara signifikan dan berkelanjutan pada profil kualitas aset dan profitabilitas Bank. Namun bisa turun jika profil kualitas aset dan profitabilitas terus memburuk.

Pefindo menilai dampak dari pandemi terhadap profil kredit Bank Kalsel dapat terkelola karena didukung oleh produk inti pinjaman konsumen pegawai negeri sipil (PNS) yang mendominasi 51.7% dari portofolio kredit Bank hingga akhir 2020.

"Kami melihat dampak yang sangat terbatas dari pandemi terhadap kualitas aset dari pinjaman PNS, karena pinjaman ini memiliki risiko rendah dari skema pemotongan gaji secara langsung," lanjutnya.

Segmen ini akan mendukung pendapatan Bank dan menghasilkan arus kas di tengah pandemi. Selain itu menjadi bantalan terhadap potensi penurunan kualitas aset pada segmen kredit produktif, khususnya industri yang sangat terdampak seperti konstruksi, perdagangan, industri pengolahan, transportasi, dan pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×