kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri membidik pertumbuhan kredit infrastruktur dari pemindahan ibu kota


Rabu, 28 Agustus 2019 / 18:17 WIB
Bank Mandiri membidik pertumbuhan kredit infrastruktur dari pemindahan ibu kota
ILUSTRASI. Bank Mandiri


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memproyeksikan kebutuhan dana atas pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur hingga Rp 466 triliun. Dana tersebut akan dimanfaatkan sebagai kebutuhan infrastruktur utama dan penunjang ibu kota baru.

Bagi perbankan, aksi pemerintah ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan kinerjanya. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) misalnya memprediksi pemindahan ibu kota akan turut mendorong pertumbuhan kredit infrastrukturnya.

Baca Juga: RUPSLB Bank Mandiri, Rionald Silaban gantikan Askolani jadi komisaris

“Pemindahan Ibu Kota akan menjadi sinyal baik untuk pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Kami perbankan siap mendukungnya,” kata Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Yusak Silalahi kepada Kontan.co.id, Selasa (28/8).

Yusak menambahkan perseroan juga telah memulai mengkaji segmen infrastruktur apa yang berpeluang mendongkrak kinerja perseroan.

“Dari diskusi dengan debitur kami di bidang infrastruktur, pemindahan ibu kota bisa membawa peluang untuk pengembangan bisnis di segmen properti, air minum jalan, kelistrikan, dan gas,” lanjutnya.

Baca Juga: Penyaluran kredit valas Bank BRI cuma tumbuh mini

Sepanjang semester 1-2019, bank berlogo pita emas ini telah menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp 203,4 triliun dengan pertumbuhan 22,6% (yoy). Hingga akhir tahun perseroan punya batas penyaluran kredit infrastruktur mencapai Rp 283,0 triliun.

Jika diperinci, sektor kelistrikan jadi penopang kredit infrastruktur perseroan dengan nilai Rp 43,9 triliun dan pertumbuhan 19,3% (yoy). Sedangkan pertumbuhan terbesar berasal dari sektor jalan sebesar 61,5% (yoy) senilai Rp 17,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×