kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Yudha Bhakti (BBYB) bersiap naik kelas menjadi bank BUKU II


Jumat, 08 Mei 2020 / 17:05 WIB
Bank Yudha Bhakti (BBYB) bersiap naik kelas menjadi bank BUKU II
ILUSTRASI. Bank Yudha Bhakti: Pelayanan nasabah di Kantor Bank Yudha Bhakti, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/01). KONTAN/Baihaki/26/01/2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi bisnis yang sedang sulit imbas penyebaran virus corona atau Covid-19, PT Bank Yudha Bhakti Tbk berhasil membukukan laba bersih di kuartal I 2020. Jika tahun 2019 hanya berhasil membukukan laba bersih Rp 16 miliar, pada kuartal I 2020 perseroan berhasil mengantongi net profit Rp 13 miliar.

Laba kuartal I 2020 tersebut memang sedikit turun dari kuartal I 2019 yang tercatat Rp 14 miliar. Namun, itu dikarenakan industri keuangan tengah menghadapi tekanan Covid-19. "Tetapi jika dibandingkan dengan total laba sepanjang tahun 2019, capaian di tiga bulan pertama ini cukup bagus mengingat perekonomian Indonesia sangat tertekan akibat Covid-19," jelas Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bhakti, Januar Arifin dalam keterangan resminya, Jumat (8/5).

Baca Juga: Genjot KPR di tengah pandemi, BTN luncurkan program Ketupat Beruntung

Bank Yudha Bhakti saat ini tengah dalam proses merealisasikan hasil RUPS tahun lalu yaitu melakukan penambahan modal untuk bisa naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II. Aksi korporasi itu ditargetkan akan dilaksanakan pada semester I 2020 ini.

Hal ini dilakukan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.

Menyiasati strategi dalam menghadapi tantangan masa depan, sejak tahun 2019 Perseroan bersama-sama dengan PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) sebagai salah satu pemegang saham bersiap untuk mengembangkan bisnis serta bertransformasi menuju perbankan digital agar siapa menghadapi tantangan industri keuangan di masa depan.

Sementara itu, Bank Yudha Bhakti juga menegaskan telah menyelesaikan pemasalahanan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) dan penghapusan buku atas kredit yang dihadapi di tahun 2019. Hal tersebut disampaikan sehubungan dengan pemberitaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap perbankan yang disinggung dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II/2019.

Baca Juga: Meski ada corona, Jamkrindo tetap salurkan pinjaman ke mitra binaan

Penyelesaian permasalahan BMPK dan hapus buku kredit tersebut sudah diuraikan secara jelas dan gamblang dalam laporan keuangan Bank Yudha Bhakti tahun buku 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kanaka, Puradiredja Suhartono (anggota dari Nexia International) dengan opini wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Saat ini, tiga besar pemilik saham mayoritas di PT Bank Yudha Bhakti, yakni PT Akulaku Silver Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 24,08 %, PT Gozco Capital sebesar 21,76%, dan PT ASABRI (Persero) sebanyak 20,13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×