kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir akui segmen kredit UMKM masih bakal menantang tahun ini


Kamis, 09 Januari 2020 / 17:22 WIB
Bankir akui segmen kredit UMKM masih bakal menantang tahun ini
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati koleksi busana produk pelaku UMKM dan peserta Rumah Kreatif BUMN (RKB) Bank Mandiri.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir tahun 2019, kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melandai. Merujuk data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2019 kredit UMKM hanya tumbuh 9,38% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.106,03 triliun. Kendati melambat, rasio kredit bermasalah segmen ini masih cukup stabil secara tahunan di level 3,92% di periode Oktober 2019 lalu.

Bila dirinci, NPL kredit UMKM banyak disumbang dari segmen kredit usaha menengah yang mencapai 4,98%. Sementara untuk usaha mikro dan kecil ada di posisi 2,04% dan 3,98%.

Perbankan membenarkan bahwa di penghujung tahun, kredit UMKM cenderung melambat. Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Bambang Setyatmojo mengatakan hal tersebut disebabkan oleh ketatnya likuiditas perbankan. 

Baca Juga: Likuiditas mumpuni, bank daerah siap ekspansi

"Pengaruhnya terhadap seluruh segmen kredit, bukan hanya UMKM saja," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1). 

Ia juga mengatakan, di tahun 2020 ini segmen UMKM masih akan sangat menantang, sejalan dengan kebijakan pemerintah yang berniat mempercepat pengembangan UMKM di Tanah Air.

Langkah pemerintah itu sebenarnya juga sudah terbukti dengan menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang semula 7% menjadi 6%. Tak hanya menurunkan bunga KUR, pemerintah juga menaikkan plafon KUR yang semula Rp 140 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 190 triliun di tahun 2020.

BNI juga sudah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dalam menyalurkan KUR tahun ini. Adapun, jatah yang diperoleh BNI mencapai Rp 22 triliun atau meningkat 37,5% dari tahun 2019 yang sebesar Rp 16 triliun.

Lantaran KUR juga masuk ke dalam klasifikasi kredit UMKM, bank berlogo 46 ini praktis memberikan peluang bagi perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit. 
Sebagai informasi tambahan, menurut catatan perseroan penyaluran kredit UMKM BNI per November 2019 sudah sebesar Rp 75 triliun, meningkat 13,7% dari periode November 2018. Kualitas NPL juga terjaga stabil di level 2,1%.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×