kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bareskrim selidiki dugaan fraud Duniatex, begini komentar kreditur


Kamis, 26 September 2019 / 06:45 WIB
Bareskrim selidiki dugaan fraud Duniatex, begini komentar kreditur


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investigasi Duniatex Group yang dilakukan Bareskrim mendapat dukungan dari sejumlah bank yang menjadi krediturnya. Investigasi dilakukan lantaran Duniatex diduga melakukan fraud, penggelapan, pengabaian, dan pencucian uang.

Berdasarkan data Debtwire Senin (23/9), Bareskrim Polri mulai menggelar investigasi terhadap PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), PT Delta Dunia Textile (DDT), PT Delta Merlin Sandang Textile (DMST), Delta Dunia Sandang Textile (DMST), PT Delta Setia Sandang Asli Tekstil (DSSAT) and Perusahaan Dagang dan Perindustrian Damai alias Damaitex.

“Kami menanggapi positif penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri. Harapannya penyelidikan ini bisa membantu kreditur memperoleh recover yang baik,” kata Chief of Credit PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Dadi Budiana kepada Kontan.co.id, Rabu (25/9).

Sayangnya Dadi enggan menjelaskan lebih lanjut terkait proses penyelidikan oleh Bareskrim. Sebagai informasi, menurut Debtwire, Bareskrim telah memeriksa salah satu petinggi Duniatex di Jakarta, termasuk melakukan pemeriksaan pabrik di Solo. Sejumlah kreditur bank juga telah dimintai keterangan terkait.

Baca Juga: Bareskrim investigasi dugaan fraud hingga pencucian uang oleh Duniatex

“Kalau mengenai proses penyelidikan, termasuk informasi mengenai catatan keuangan Duniatex saya tidak bisa memberikan jawabannya,” lanjutnya.

Dari catatan Debtwire lainnya, hingga Maret 2019 Bank Danamon masih memiliki eksposur kredit senilai Rp 217 miliar kepada DSSAT. Sebelumnya Dadi juga sempat menyatakan status kredit tersebut berada di level kolektibilitas dua alias sebelum masuk kategori kredit macet pada kolektibilitas 3. 

Terkait hal tersebut, Bank Danamon juga telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi dengan menyiapkan biaya provisi eksposur kreditnya. Sayang Dadi dengan menjelaskan berapa nilai maupun porsinya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Resiko dan Kepatuhan PT Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa menjelaskan saat ini Bank Syariah Mandiri tengah melakukan kajian untuk mengambil langkah selanjutnya pasca investigasi oleh Bareskrim.

“Saat ini kami masih mendalami kondisi dan menyiapkan aksi yang akan dilakukan Bank Syariah Mandiri,” katanya kepada Kontan.co.id.

Mandiri Syariah juga tercatat punya eksposur pembiayaan dengan nilai total RP 552 miliar. Perinciannya kepada DSSAT senilai Rp 352 miliar, dan kepada DDST senilai Rp 200 miliar. Eksposur tersebut dijamin dengan agunan berupa tanah, bangunan, dan mesin milik Duniatex dengan rasio 180% dari total nilai pembiayaannya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×