kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Life catat RBC 779,33% per Mei 2020, ini strategi untuk hadapi pasar ke depan


Rabu, 01 Juli 2020 / 13:37 WIB
BNI Life catat RBC 779,33% per Mei 2020, ini strategi untuk hadapi pasar ke depan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian pasar akibat corona (Covid-19), PT BNI Life Insurance (BNI Life) masih catatkan rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) yang cukup tinggi.

Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan menyebut, tingkat RBC perusahaan di posisi 799,33% per Mei 2020. Nilai itu lebih tinggi dari batas minimal ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%.

Dengan realisasi itu, BNI Life telah menyiapkan strategi untuk menghadapi kondisi pasar yang belum stabil dengan melakukan monitoring atas pergerakan portofolio investasi secara berkala.

Baca Juga: Penjualan produk bancassurance BNI Life meningkat di bulan Mei 2020

"Kami segera mengurangi portofolio yang memiliki volatilitas yang tinggi dengan menambah portfolio di fixed income (goverment bond) dan selektif untuk menambah kas agar BNI Life memiliki portofolio yang sehat dan untuk menjaga likuiditas," kata Eben, Rabu (1/7).

BNI Life berharap dengan kekuatan tenaga pemasar dan agensi yang tersebar di seluruh cabang BNI dapat menopang bisnis perusahaan.

Salah satunya monitoring tenaga pemasar dengan menggunakan media teleconference. Misalnya saja, program spesial BNI Life Peduli Corona untuk nasabah yang membeli produk BNI Life Plan Multi Protection dengan uang pertanggungan Rp 1 Miliar.

Selain itu, melakukan shifting dan social distancing untuk telemarketer dan fokus melakukan penjualan di daerah yang masih zona hijau, dengan penjualan produk tradisional.

Sepanjang kuartal I-2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 28% akibat pandemi Covid-19.

Sehingga banyak investor pasar modal mulai menarik dananya dan tengah menanti dampak pandemi ini terhadap perekonomian global. Akibatnya, saham yang anjlok pada bulan maret 2020 karena terjadi koreksi yang dalam pada harga mark to market obligasi.

Sehingga mempengaruhi kinerja produk asuransi unit link pada industri asuransi lainnya yang memiliki produk unitlink.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal I 2020 industri asuransi jiwa membukukan hasil investasi turun hingga 450,8% atau sebesar Rp. 47,05 triliun, termasuk BNI Life negatif 6,09% (Unrealise) yang tidak turun terlampau dalam dibandingkan dengan industri.

Baca Juga: BNI Life Insurance optimis kinerja bisnis akan meningkat di kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×