kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI prediksi NPL masih akan naik hingga akhir tahun, ini penyebabnya


Rabu, 26 Agustus 2020 / 11:57 WIB
BNI prediksi NPL masih akan naik hingga akhir tahun, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Digital Branch BNI di Jakarta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) mayoritas bank besar mengalami peningkatan pada semester I 2020. Hal tersebut terjadi meskipun sejumlah perbankan sudah melakukan restrukturisasi kredit cukup tinggi terdampak terhadap debitur Covid-19. 

Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). NPL BNI tercatat naik jadi 3% pada Juni 2020 dari 1,8% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara restrukturisasi kredit yang sudah dilakukan bank ini terhadap debitur terdampak Covid-19 sudah mencapai Rp 119 triliun hingga akhir Juni. 

Osbal Saragih, Direktur Manajemen Resiko BNI menjelaskan, penyebab kenaikan NPL tersebut lantaran beberapa debitur yang mengalami masalah cash flow sebelum pandemi Covid-19 merebak. Setelah pandemi terjadi, arus kas debitur tersebut semakin terganggu dan berkembang menjadi kredit macet. 

Baca Juga: Bantu kerek ekspor, BNI berikan kredit untuk importir produk Indonesia

Osbal menambahkan, BNI saat ini tengah melakukan proses restrukturisasi terhadap kelompok debitur tersebut dan itu tidak bisa masuk dalam relaksasi restrukturisasi yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena masalahnya sudah terjadi sebelum adanya Covid-19. 

"Adapun sektor penyumbang utama dari kelompok itu adalah manufaktur, perdagangan, dan restoran," ungkap dia pada Kontan.co.id, Senin (24/8). 

BNI memperkirakan akan ada beberapa dari kelompok tersebut yang gagal melakukan restrukturisasi di paruh kedua tahun ini sehingga akan meningkatkan NPL. Oleh karena itu, bank ini memproyeksikan NPL akan di kisaran 3,7%-4,5% sampai akhir tahun. 

Selain itu, lanjut Osbal, tingginya proyeksi NPL juga karena BNI telah memprediksi akan ada sekitar 6%-7% dari total yang sudah direstrukturisasi karena terdampak Covid-19 tidak bisa bangkit. Itu paling dominan berasal dari sektor jasa perhotelan dan restoran, serta sektor manufaktur. 

Namun, untuk mengantisipasi peningkatan resiko kredit tersebut, BNI akan berupaya meningkatkan pencadangan yang imbasnya bisa semakin menekan perolehan laba tahun ini. Hingga akhir tahun, bank ini akan menjaga CKPN tidak terlalu jauh dari posisi Juni yakni 225%. 

Baca Juga: Kluster KUR BNI percepat pemulihan ekonomi nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×