kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BTN dan OCBC NISP buka opsi penerbitan obligasi di tahun depan


Kamis, 12 September 2019 / 18:31 WIB
BTN dan OCBC NISP buka opsi penerbitan obligasi di tahun depan
ILUSTRASI. Bank BTN membuka opsi penerbitan obligasi pada tahun depan.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank berencana menggalang pendanaan non konvensional pada tahun depan. Ada dua bank setidaknya yang menyatakan niat untuk mencari dana di tahun 2020. Kedua bank tersebut yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100) dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).

Direktur Keuangan Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan, tahun depan BTN akan menerbitkan junior global bond. Adapun, nilai maksimum penerbitan mencapai US$ 200 juta hingga US$ 250 juta.

Bank spesialis kredit perumahan ini menyebut, untuk penerbitan junior global bond tersebut BTN akan menggandeng lebih dari satu underwriter. Rencananya obligasi global ini akan dijual di Asia, Eropa, Amerika maupun pasar lokal.

Baca Juga: Demi naik kelas, sejumlah bank ini berlomba menambah modal di semester II-2019

Pendanaan tersebut nantinya akan masuk dalam tier 2 permodalan. Artinya, secara langsung dana yang dihimpun dapat masuk sebagai instrumen penguatan modal.

Sebelumnya, rencana penerbitan obligasi global tersebut akan dilangsungkan pada akhir tahun 2019. Namun, menurut Nixon, saat ini BTN tengah mengkaji rencana perizinan dan proses. "Kelihatannya itu di awal 2020. Karena kalau di bulan November atau Desember, investor asing kecenderungannya mengurangi portofolio," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/9).

Namun, tahun ini BTN tetap punya rencana penggalangan dana. Salah satunya dari pinjaman bilateral (bilateral loan) dengan target pendanaan mencapai Rp 3 triliun.

Selain obligasi global, BTN juga punya rencana pendanaan lain. Terutama, untuk mengganti obligasi yang sudah jatuh tempo. Sayangnya, Nixon belum dapat menjelaskan secara detail hal tersebut.

Sementara itu, Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan pihaknya masih memiliki jatah obligasi sebanyak Rp 7 triliun hingga kuartal II 2019. "Rencananya masih berlanjut (penerbitan obligasi) namun kami melihat kondisi pasar dulu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/9) malam.

Baca Juga: Dua Bank Milik Konglomerat dan Dua Bank Milik Asing Ini Cari Dana Lewat Rights Issue

Kemungkinan besar, tahun ini OCBC NISP belum akan melangsungkan aksi korporasi ini. Sebab, pendanaan OCBC NISP masih cukup stabil. Tercermin dari net stable funding ratio (NSFR) yang cukup tinggi 129,52% atau jauh di atas batas regulator sebesar 100%.

"Upaya penguatan pendaan selain dana pihak ketiga (DPK). Kami akan mengupayakan dana jangka menengah atau pandang untuk menjaga pertumbuhan bisnis," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×