kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi kondisi menantang, ini kinerja Bank BJB tahun 2019


Jumat, 28 Februari 2020 / 19:08 WIB
Hadapi kondisi menantang, ini kinerja Bank BJB tahun 2019
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Yuddy Renaldi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Baten menutup tahun 2019 dengan kinerja yang belum mumpuni. Sepanjang 2019, laba Bank BJB tercatat stagnan Rp 1,56 triliun, tumbuh tak sampai 1% dibandingkan laba pada 2018 senilai Rp 1,55 triliun.

Merosotnya pendapatan bunga bersih jadi penyebab stagnannya pertumbuhan laba. Bank BJB tahun lalu mencatat pendapatan bunga bersih Rp 6,08 triliun, merosot 6,4% (yoy) dibandingkan raihan pada 2018 yang senilai Rp 6,49 triliun.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bank BJB Nia Kania mengatakan situasi ekonomi yang belum kondusif jadi alasannya. Meski demikian, Nia bilang Bank BJB masih dapat menciptakan efisiensi, sekaligus menjaga kualitas kredit sehingga laba masih positif.

Baca Juga: Perkuat layanan digital, Bank BJB Syariah gandeng Central Travel

“Tahun lalu memang menantang buat kami, pendapatan bunga bersih menurun, namun jika dilihat per kuartal, di kuartal IV jadi yang paling tinggi sepanjang tahun. Sehingga tahun 2020 kami optimistis kondisi bisa membaik,” katanya saat paparan kinerja, Jumat (28/2) di Jakarta.

Kinerja intermediasi perseroan sejatinya tercatat cukup baik, tahun lalu Bank BJB berhasil menyalurkan kredit Rp 81,18 triliun dengan pertumbuhan 8,7% (yoy). Kualitas kredit juga tercatat membaik, dimana rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) kotor menurun 70 bps dari 1,65% pada akhir 2018 menjadi 1,58% akhir tahun lalu.

Segmen konsumer masih jadi penopang pertumbuhan kredit Bank BJB yang tersalurkan Rp 56,30 triliun dengan pertumbuhan 9,4% (yoy). Segmen korporasi dan komersial juga tercatat tumbuh baik sebesar 8,0% (yoy) dengan penyaluran Rp 13,22 triliun.

Sedangkan dari kinerja penghimpunan dana, meskipun tumbuh moderat sebesar 2,1% (yoy) senilai Rp 83,34 triliun, Bank BJB berhasil melakukan strategi penghimpunan dana murah alias current account and saving account (CASA). 

Ini terbukti dari menurunnya pertumbuhan simpanan deposito sebesar 2,7% menjadi Rp 41,99 triliun. Adapun rasio dana murah BJB meningkat 2,5% menjadi 49,6% pada tahun 2019.

Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB Suartini dalam kesempatan yang sama menjelaskan, penurunan deposito memang jadi salah satu fokus perseroan untuk meningkatkan penghimpunan dana murahnya. Ini seiring menurunnya bunga khusus deposito alias special rate yang sebelumnya bisa mencapai 8%.

Baca Juga: Amankan likuiditas, Bank BJB terbitkan obligasi berkelanjutan Rp 1 triliun

Special rate kami sudah menurun yang sebelumnya sempat mencapai 8%, kini tak lebih dari 7%. Pertumbuhan DPK sendiri utamanya ditopang oleh simpanan giro yang salah satunya berasal dari giro pemerintah karena kami dipercaya memegang rekening kas dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten, “ jelasnya.

Meskipun belum optimal tahun ini Bank BJB masih optimitistis bisa meraih pertumbuhan kinerja yang lebih baik. 

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi bilang tahun ini perseroan menargetkan bisa meraih pertumbuhan kredit 10%-11%.

“Segmen konsumer masih akan jadi fokus kami, namun kami juga akan mulai ekspansi ke korporasi dan komersial untuk memperkuat kredit produktif. Saat ini porsi kredit produktif kami ada di kisaran 25% dari total portofolio dimana utamanya berasal dari proyek infrastruktur pemerintah,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×