kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong sektor pertanian, BNI hadirkan gerakan menyosong pertanian 4.0


Rabu, 09 Oktober 2019 / 21:39 WIB
Dorong sektor pertanian, BNI hadirkan gerakan menyosong pertanian 4.0


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kembali mendorong upaya peningkatan sektor pertanian Indonesia agar semakin memiliki daya saing. 

Kali ini, BNI menghadirkan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 dengan tujuan membantu petani agar semakin siap menghadapi masa tanam Oktober – Maret 2019/2020 dengan bantuan pemanfaatan teknologi digital. 

Dengan teknologi tersebut proses budidaya makin efektif dan akan menghasilkan produksi yang makin meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkatkan kesejahteraan rakyat petani.

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 merupakan program lanjutan dari Gerakan Mengawal Musim Tanam (Okmar) yang dilaksanakan pada tahun 2018–2019. Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini direncanakan akan dilaksanakan di sentra-sentra produksi komoditas pertanian unggulan Indonesia.

Baca Juga: BNI Raih Dua Penghargaan Tresuri

Awal Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini dilaksanakan di Desa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (9/10). Kegiatan ini diisi dengan serangkaian aktivitas, mulai dari sarasehan petani untuk meningkatkan produktivitas dengan bantuan pertanian presisi dan kemudahan akses perbankan BNI, hingga penerapan teknologi digital terkini yang sangat mudah digunakan oleh petani dari berbagai jenis tanaman budidaya.

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini merupakan kerjasama antara BNI, Kementerian Pertanian RI dan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB) dengan memanfaatkan kemajuan teknologi Smartfarming 4.0 berbasis Internet Of Things (IOT). Smartfarming 4.0 ini menerapkan teknologi sensor tanah dan cuaca, sehingga dapat memantau kondisi lahan secara realtime, dan diharapkan mampu memberikan data pertanian yang lebih terukur serta presisi. 

Peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan yang memanfaatkan teknologi smartfarming RITX selama proses budidaya. Pada musim panen, hasil produksi petani akan diserap oleh offtaker mitra BNI. 

Tambok P Setyawati, Direktur Bisnis UMKM dan Jaringan BNI menyatakan, gerakan tersebut sejalan dengan visi pemerintah dalam penerapan pertanian 4.0 melalui mekanisasi dan digitalisasi untuk peningkatan produksi dan kesejahteraan rakyat, dan BNI bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan PT MSMB mitra strategis dalam implementasi pertanian presisi.

Dalam kesempatan yang sama, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menyampaikan bahwa implementasi pertanian presisi di Garut semakin melengkapi rangkaian dari Program Kewirausahaan Pertanian Garut. 

Baca Juga: BNI perkuat keamanan transaksi e-channel lewat cara ini

“Saat ini sedang dibangun Rice Milling Unit (RMU) yang akan segera diresmikan, kami berharap peningkatan produksi petani Garut melalui smartfarming 4.0 dapat diserap RMU dan dibranding serta dilakukan tracking beras hasil produksi gapoktan-gapoktan di Garut," ujarnya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (9/10).

Pada acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa RITx Soil & Weather Sensor yang digunakan untuk merekam kondisi lahan secara realtime dan memprediksi cuaca yang presisi sehingga petani dapat mengoptimalisasi produksi komoditasnya. Pemberian CSR kepada kelompok tani ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani penerima KUR di sektor produksi serta menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI, dimana hingga 30 September 2019 telah mencapai Rp 14,4 Triliun dan menyentuh 165.000 penerima KUR di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×