kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng CIMB Niaga, Wechat Pay resmi beroperasi secara legal di Indonesia


Senin, 13 Januari 2020 / 06:30 WIB
Gandeng CIMB Niaga, Wechat Pay resmi beroperasi secara legal di Indonesia


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. Usai tarik ulur dengan regulator selama satu tahun terakhir. Akhirnya, penerbit uang elektronik asal negeri tirai bambu WeChat Pay mendapatkan restu operasional dari Bank Indonesia (BI).

Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, pihaknya telah memberikan izin operasional kepada Wechat Pay sejak 1 Januari 2020. “WeChat Pay sekarang sudah legal,” katanya, Sabtu (11/1).

Regulator setuju untuk memberikan izin operasional kepada Wechat Pay, karena mereka telah bekerjasama dengan salah satu kelompok bank BUKU 4 yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Baca Juga: Sah, Wechat Pay legal beroperasi di Indonesia

Nah, tugas bank BUKU 4 disini akan menjadi acquirere yang memproses transaksi para penerbit asing tersebut. Sekaligus sebagai penampung dana floating minimum 30% harus ditempatkan di bank BUKU 4.

Artinya, Wechat Pay akan mendapatkan karpet merah saat masuk ke sistem pembayaran tanah air. Pasalnya, kehadiran Wechat Pay bersamaan dengan implementasi Quick Respon Indonesia Standard (QRIS).

Dengan kata lain, konsumen pemegang uang elektronik Wechat Pay dapat bertransaksi di merchant-merchant yang bertanda QRIS. “Sistem mereka dapat sudah terhubung dengan QRIS,” tambahnya.

Sebelumnya, Wechat Pay hadir di tanah air secara ilegal. Uang elektronik asal China ini banyak dipakai oleh turis-turis asing yang berasal dari China untuk melakukan pembayaran disini, salah satunya di toko retail Sogo.

Baca Juga: Bank CIMB Niaga (BNGA) Dapat Restu, WeChat Pay Siap Beroperasi Resmi di Indonesia

Lalu bagaimana nasib Alipay? Sejauh ini, Sugeng menambahkan, niat Alipay untuk dapat beroperasi di Indonesia belum ada kemajuan. “Mereka belum ada pergerakan hingga sekarang ini,” ucap Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×