kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot kredit, BTPN akan terbitkan obligasi Rp 1 triliun


Jumat, 18 Oktober 2019 / 18:42 WIB
Genjot kredit, BTPN akan terbitkan obligasi Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Bank BTPN akan merilis obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan IV Tahap I dengan target dana Rp 1 triliun.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mengumumkan rencana penerbitan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap I dengan target perolehan dana Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan Bank BTPN Hanna Tantani mengatakan seluruh dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit. Saat ini Bank BTPN menyalurkan kredit ke semua segmen, mulai dari kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM), ritel, hingga korporasi.

“Kami melihat ruang pertumbuhan kredit masih cukup terbuka, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional,” terang Hanna dalam pernyataan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (18/10).

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Korporasi Masih Ramai

Hanna menambahkan, obligasi ini telah mendapat peringkat AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. “Peringkat ini mencerminkan kemampuan Bank BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan, perbaikan struktur pendanaan, dan kinerja unggul sebagai dampak positif dari penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019,” katanya.

Untuk penerbitan obligasi ini, Bank BTPN telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Nikko Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Sementara itu, PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat.

Masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 21 Oktober – 4 November, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada 27 November 2019. “Kami optimistis penawaran obligasi ini akan direspons positif oleh pelaku pasar,” imbuhnya.

Baca Juga: Transformasi ke digital menjadi senjata perbankan pertahankan kinerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×