kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Juli 2020, Pegadaian sudah bebaskan bunga pinjaman kepada 1,9 juta nasabah


Minggu, 30 Agustus 2020 / 12:20 WIB
Hingga Juli 2020, Pegadaian sudah bebaskan bunga pinjaman kepada 1,9 juta nasabah


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengembangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi, PT Pegadaian (Persero) membebaskan bunga pinjaman kepada 1,9 juta nasabah di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Pegadain Kuswiyoto mengatakan, Pegadaian memberikan keringanan bunga 0% sejak Mei hingga Juli 2020. Keringanan tersebut diberikan kepada nasabah yang memiliki plafon pinjaman kurang dari Rp 1 juta. 

Baca Juga: Walau dihantam corona, bank jumbo masih pede kinerja tahun ini bakal tetap tumbuh

"Ini salah satu peran Pegadaian dalam membantu UMKM yang terkena dampak covid. Kita punya program Gadai Peduli itu dengan bunga 0% dan tanpa subsidi pemerintah. Hal ini tentu berdampak bagi pencapaian target laba perusahaan," kata Kuswiyoto, Sabtu (29/8). 

Pihaknya menyadari bahwa, Pegadaian sebagai bagian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan agen pembangun dan bukan hanya entitas bisnis yang semata-mata mencari keuntungan. Hal ini sejalan dengan semangat BUMN untuk Indonesia. 

Saat ini sektor UMKM dihadapkan pada situas Covid-19 yang berdampak terhadap penurunan omset penjualan, intensitas pelanggan dan penurunan margin karena  penurunan harga jual dan kekurangan bahan baku. Sebab, adanya keterbatasan distribusi, hingga kesulitan membayar cicilan kredit maupun cicilan sewa lapak. 

Guna mengatasi permasalahan tersebut, Pegadaian menyediakan beberapa produk, yang dapat membantu mengembangkan sektor UMKM seperti produk Gadai konvensional maupun syariah, maupun pinjaman modal kerja untuk UMKM serta Ultra Mikro. 

Baca Juga: Bakal dimerger dengan Rabobank, kemana arah bisnis BCA Syariah ke depan?

Senada, Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Teten Masduki menilai pandemi berdampak besar bagi sektor UMKM, baik dari sisi permintaan dan penawaran. Oleh karena itu, dibutuhkannya kerja sama dari berbagai pihak untuk bersama-sama meningkatkan sektor UMKM di Indonesia. 

"Banyak UMKM yang terganggu dari aspek pembiayaan, distribusi dan produksi. Maka pemerintah melalui kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), terus berfokus pada pengembangan UMKM," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×