kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,12   -8,25   -0.83%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Juli, bank BUMN masih jadi penopang utama pertumbuhan kredit perbankan


Jumat, 28 Agustus 2020 / 06:25 WIB
Hingga Juli, bank BUMN masih jadi penopang utama pertumbuhan kredit perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan di tanah akhir terus perlahan mulai bergerak setelah laju pertumbuhannya mencapai level terendahnya pada bulan Juni. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit di bulan Juli 2020 sudah tumbuh 1,53% year on year (yoy) menjadi Rp 5.536,16 triliun.

Sementara pertumbuhan kredit di bulan Juni hanya mencapai 1,49% yoy atau terendah sejak tahun 1998. Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, membaiknya pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah.

Pertumbuhan kredit di Juli ini ditopang oleh penyaluran kredit bank BUMN yang tercatat tumbuh sebesar 3,36% dan kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) tumbuh 8,23%. Sementara bank swasta hanya tumbuh 0,39% dan bank asing bahkan masih mencatat kontraksi.

Baca Juga: Sejak pandemi, kebutuhan produk keuangan berbasis teknologi makin tinggi

"Hal ini menunjukkan bahwa bank swasta ini belum percaya diri terhadap perekonomian kita," kata Wimboh dalam paparan virtual, Kamis (27/8).

Sementara dari sisi kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU), pertumbuhan kredit ditopang oleh BUKU II yang tumbuh sebesar 4,48% YoY dan BUKU IV tumbuh 2,41% YoY. Sementara BUKU hanya tumbuh 0,3% dan BUKU III bahkan berkontraksi menjadi minus 3,1%.

Wimboh bilang, pertumbuhan pada BUKU II dan BUKU IV itu juga tidak lepas dari pertambahan jumlah banknya akibat mengalami kenaikan BUKU. Hingga Juli, tercatat ada empat bank BUKU I naik ke BUKU II dan dua bank BUKU III naik ke BUKU IV.

Dari sisi penggunaan, kredit modal kerja (KMK) tercatat mengalami kontraksi 0,86% menjadi Rp 2.510,7 triliun karena adanya pelunasan kredit yang dilakukan oleh beberapa debitur besar. Sementara kredit investasi mengalami peningkatan 5,92% menjadi Rp 1.494,82 triliun dan kredit konsumsi tumbuh 1,45% menjadi Rp 1.530,63 triliun.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×