kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi bank mendorong transaksi kartu kredit di tengah pandemi Covid-19


Rabu, 30 September 2020 / 20:30 WIB
Ini strategi bank mendorong transaksi kartu kredit di tengah pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Petugas kasir melakukan pembayaran konsumen melalui kartu kredit di Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/06/2020.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi kartu kredit sejumlah bank mengalami peningkatan cukup signifikan sejak Juni hingga Agustus 2020 dibanding dengan kondisi selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun, transaksi sepanjang tahun ini masih tetap menurun jika dibanding periode yang sama tahun lalu.

Bank melihat sulit untuk mengejar pertumbuhan kartu kredit tahun ini, namun sejumlah strategi tetapi disiapkan untuk mendorong transaksi paling tidak bisa sama dengan tahun 2019.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya tahun ini menargetkan transaksi kartu kredit antara turun 25% dari tahun lalu atau bisa flat. Penurunan yang terjadi sejak masa PSBB pertama masih akan sulit ditutupi meskipun mulai ada pergerakan naik.

"Untuk target transaksi Kartu Kredit hingga akhir tahun 2020, kami memilih utk tidak terlalu agresif dan melihat perkembangan pandemi terutama terkait pembatasan sosial yang berjalan," kata Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies pada Kontan.co.id, Rabu (30/9).

Untuk mendorong transaksi kartu kredit, BNI masih akan fokus pada kategori kebutuhan pokok yaitu grocery dan food & beverages, kesehatan, dan untuk hal-hal yang dapat dimanfaatkan mengisi waktu di rumah seperti barang elektronic dan furniture yang bisa diperoleh lewat channel online maupun delivery. 

Corina bilang, BNI juga menjalin kerjasama dengan partner merchant utama perseroan, baik di Jakarta maupun di daerah untuk membuka channel pembayaran secara online dan membuka layanan delivery. 

"Sedangkan untuk meningkatkan transaksi dari kartu baru, kami fokus akuisisi dengan cross selling ke Nasabah eksisting bank misal payroll dan juga di segment yg relatif aman dan tidak terdampak pandemi," tambah Corina.

Baca Juga: BI sempurnakan aturan pinjaman likuiditas jangka pendek perbankan, simak selengkapnya

Dari Januari-Agustus, transaksi kartu kredit BNI masih turun 25% YoY. Namun, transaksinya sudah meningkat 20% setelah pelonggaran PSBB pertama dibanding dengan masa PSBB. 

Bank BRI juga mencatatkan kenaikan volume transaksi kartu kreidt sekitar 15% paska PSBB dilonggarkan hingga Agustus dibanding masa PSBB pertama. 

Untuk mendorong transaksi kartu kredit di masa pandemi ini, BRI mendorong transaksi secara online dengan menggelar banyak program kerjasama dengan partner e-commerce.  "Transaksi kartu kredit kami secara online  tumbuh 40% dibandingkan dengan sebelum masa pandemi," kata Astika Oryza, Sekretaris Perusahaan BRI. 

Dengan strategi mendorong transaksi online itu, BRI menargetkan transaksi kartu kredit sampai akhir tahun bisa mencapai sekitar 10 juta transaksi. 

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus menggelar program promo yang memberikan nilai tambaha bagi nasabah kartu kredit untuk mendorong transaksi. 

Raymon Yonarto, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan prpgram promo ditawarkan untuk berbagai segmen dari F&B, kesehatan, fashion, dan lifestyle. Namun, ia tidak menyebut perkembangan transaksi kartu kredit BCa saat ini paska pelonggaran PSBB pertama. 

Sementara per Juni 2020, saldo outstanding kartu kredit BCA tercatat turun 18,6% YoY menjadi Rp10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik. Total portofolio kredit konsumer turun 5,1% YoY menjadi Rp146,9 triliun.

Selanjutnya: BI sempurnakan aturan pinjaman likuiditas jangka pendek perbankan, simak selengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×