kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar target, Bank Mandiri perkuat KUR di destinasi wisata prioritas


Jumat, 17 Januari 2020 / 17:33 WIB
Kejar target, Bank Mandiri perkuat KUR di destinasi wisata prioritas
ILUSTRASI. Logo Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mendorong peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah yang menjadi destinasi wisata prioritas. Seperti Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di NTT, Mandalika di NTB, dan Likupang di Sulawesi Utara.

SVP Micro Development & Agen Banking Bank Mandiri Zedo Faly mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan penyaluran KUR kepada sektor-sektor yang terkait pariwisata, khususnya di lima destinasi wisata yang baru saja ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas.

“Sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus penyaluran KUR kami tahun ini. Di samping mendukung program kepariwisataan nasional, kami juga ingin mengembangkan usaha-usaha kecil terkait seperti pelaku usaha agrowisata, restoran dan rumah makan tradisional, usaha penginapan dan transportasi serta usaha kerajinan suvenir dan oleh-oleh,” kata Zedo dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (17/1).

Dia menambahkan, pihaknya optimis dapat menjangkau para pelaku usaha tersebut mengingat suku bunga KUR yang kini semakin murah menjadi 6%, dari 7% tahun lalu. Di samping itu, pihaknya juga akan terus memperbaiki proses bisnis KUR agar dapat semakin mudah dan cepat dirasakan pelaku usaha.

Baca Juga: Pertumbuhan kredit perbankan hanya capai separuh target awal

Pada tahun lalu, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR Rp 260 milliar kepada 3.410 debitur pelaku usaha terkait kepariwisataan di 5 destinasi wisata super prioritas.

Sementara total penyaluran KUR Bank Mandiri 2019 mencapai Rp 25,02 triliun atau 100,09% dari target yang ditetapkan, yakni Rp 25 triliun. Seluruh penyaluran tersebut dilakukan secara hati-hati sehingga berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) KUR di angka 0,44%

“Penyaluran KUR tahun lalu juga telah dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah, dimana fokus utama tetap pada sektor produksi. Tahun lalu, 50,1% KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp 12,53 triliun telah disalurkan ke sektor produksi, dengan rincian sektor pertanian 17,89%, sektor perikanan 0,28%, dan sektor industri pengolahan 3,77%. Adapun penyaluran kami di sektor pertambangan garam rakyat dan sektor jasa produksi adalah masing-masing 0,01% dan 28,15%,” jelasnya.

Sedangkan pada 2020, penyaluran KUR Bank Mandiri ditargetkan mencapai Rp 30 triliun dengan rincian KUR Mikro sebesar Rp12 triliun, KUR kecil Rp 19,97 triliun dan KUR TKI sebesar Rp 25 miliar. Kami berharap 2020 dapat menyalurkan KUR ke sektor terkait pariwisata dengan rasio yang jauh lebih besar dibanding tahun lalu,” tuturnya.

Baca Juga: Transaksi Bank Mandiri dan CIMB Niaga di ecommerce tahun 2019 tumbuh pesat

Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mendorong penyaluran KUR tersebut, katanya, adalah melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha dengan memanfaatkan jaringan mikro Mandiri yang telah memiliki pemahaman tentang kearifan lokal di lima destinasi wisata tersebut.

“Hal lainnya adalah dengan menjalin kerjasama dengan operator di destinasi wisata serta nasabah eksisting perseroan di bidang tour & travel melalui kerjasama pemberian referral kepada pelaku usaha yang menjadi value chain nasabah sehingga bisa meningkatkan kelayakan untuk mendapatkan kredit,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×