kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit ke sektor pariwisata masih cerah


Senin, 16 September 2019 / 20:02 WIB
Kredit ke sektor pariwisata masih cerah
ILUSTRASI. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor pariwisata masih menjanjikan untuk penyaluran kredit baru bagi sejumlah perbankan di tanah air. Maklum, pemerintah saat ini tengah gencar melakukan pengembangan pariwisata yang diharapkan bisa menjadi andalan sebagai penghasil devisa.

Realisasi penyaluran kredit bank di sektor ini juga terus menunjukkan pertumbuhan. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, sampai dengan Agustus 2019, telah menyalurkan kredit di sektor hotel & akomodasi Rp 9,6 triliun atau tumbuh sebesar 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

"'Secara kualitas aset, Non Performing Loan (NPL) pada sektor hotel & akomodasi ini juga terjaga di bawah 1%," kat Rohan Hapas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri pada Kontan.co.id, Senin (16/9).

Baca Juga: Ini rencana AirAsia dukung lima destinasi wisata super prioritas 2020

Sementara khusus dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor UMKm yang berkaitan dengan pariwisata sebesar Rp 2,48 triliun sepanjang delapan bulan pertama itu. Kredit itu diberikan kepada 32.416 pelaku UMKM.

Rohan bilang, penyaluran KUR pariwisata diantaranya di lakukan Bank Mandiri untuk pengembangan usaha penyediaan akomodasi (homestay), usaha kerajinan souvenir/makanan oleh-oleh khas, usaha restoran, kafe dan rumah makan, serta usaha penyewaan transportasi, kendaraan roda dua atau perahu.

Adapun Bank BCA tercatat telah menyalurkan kredit ke sektor pariwisata sebesar Rp 16,3 triliun sepanjang semester I 2019 atau tumbuh 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Produsen bir Delta Djakarta (DLTA) memperluas pasar di area wisata

Santoso Liem, Direktur BCA mengatakan, sebanyak 74% dari penyaluran kredit pariwisata itu diberikan dalam bentuk kredit investasi. Sedangkan 26% sisanya dalam bentuk kredit modal kerja. Sekitar 66% dari kredit ke sektor pariwisata itu diberikan untuk pengembangan perhotelan.

"Ke depannya BCA akan tetap mengkaji peluang penyaluran kredit ke sektor pariwisata dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian serta mengutamakan penyaluran kredit kepada nasabah yang memiliki rekam jejak yang baik dan memiliki prospek bisnis yang baik dan potensial," jelas Santoso.

Selain itu, BCA melakukan strategi diversfikasi ke berbagai sektor ekonomi dalam penyaluran kredit guna meminimalisasi risiko konsentrasi kredit pada salah satu sektor. Tahun ini, bank swasta ini menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 8%-10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×