kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi pemanasan global, CIMB Niaga-Kehati inisiasi program konservasi bambu


Senin, 02 Desember 2019 / 05:00 WIB
Kurangi pemanasan global, CIMB Niaga-Kehati inisiasi program konservasi bambu


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - GIANYAR. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menggandeng Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) untuk melestarikan lingkungan sekaligus mengurangi pemanasan global. Salah satu cara yang dilakukan adalah merawat sekaligus melestarikan bambu.

 Direktur Compliance, Corporate Affairs dan Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan, untuk mendukung upaya pelestarian bambu, sejak 2012 CIMB Niaga bekerjasama dengan Yayasan KEHATI telah menginisiasi program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Bali yang terletak di Gianyar dan Tabanan. Peninjauan pun dilakukan di Pemulan Bali Farm Cooking School, Banjar Patas, Taro, Kec. Tegallalang Gianyar, Sabtu (30/11).
 
"Melestarikan lingkungan apalagi melihat pemanasan global, sudah menjadi tugas kita. Setidaknya meminimalisasi pemanasan global. Salah satunya caranya dengan bambu. Kenapa? Karena secara ekonomis bambu bisa dipakai jadi furniture, makanan yaitu rebung, instrumen alat musik, arang bahkan daunnya bisa jadi teh. Meningkatkan ekonomi masyarakat juga. Banyak manfaatnya. Dan CIMB Niaga berkomitmen untuk setiap tahun mendukung pelestarian bambu," ujar Fransiska di Gianyar, Bali, Sabtu (30/11).

Baca Juga: Setelah gandeng CIMB Niaga, Raiz Invest Indonesia akan gandeng fintech payment

Menurut Fransiska, dari sisi ekologi, bambu juga memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
 
“Konservasi bambu juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kami memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen. Dengan demikian para petani mendapatkan penghasilan dari penjualan produk bambu baik berupa rebung, furniture, maupun produk-produk lainnya,” tambah Fransiska.

Baca Juga: Bank targetkan DPK naik dua digit di 2017

Ditambahkan, sepanjang tahun 2012 hingga kini, CIMB Niaga telah menggelontorkan biaya sebesar Rp 3,5 miliar untuk penanaman, perawatan sekaligus membeli mesin kompres untuk kelompok petani bambu di berbagai daerah. "Kita akan lihat daerah mana lagi yang dapat dilestarikan bambunya," imbuhnya.
 
Seperti diketahui, sepanjang 2012-2018, CIMB Niaga dan Yayasan KEHATI telah melestarikan lebih dari 3 jenis bambu dengan jumlah lebih dari 15.000 pohon yang tersebar  di Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, NTB, dan NTT. Di Bali dan NTB, jenis yang ditanam adalah bambu tabah untuk diambil rebungnya.

Di Jawa Barat, selain untuk bangunan, jenis yang ditanam difokuskan untuk pengembangan angklung. Adapun di Yogyakarta dilakukan untuk konservasi dan di NTT difokuskan untuk bahan baku bangunan. Kedepannya, CIMB Niaga dan Kehati akan fokus menghitung dampak ekologis serapan karbon dari konservasi penanaman bambu yang telah dilakukan selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×