kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Likuiditas tertekan, apakah bisnis Jiwasraya masih berjalan?


Rabu, 19 Februari 2020 / 17:24 WIB
Likuiditas tertekan, apakah bisnis Jiwasraya masih berjalan?
ILUSTRASI. Tampilan gedung kantor pusat Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Selasa (15/1). Untuk mengatasi masalah likuiditas di Jiwasraya, pemerintah akan mengundang BUMN dan investor asing masuk menjadi pemegang saham di Jiwasraya. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya masih tertekan. Meski tertekan nyatanya bisnis asuransi pelat merah ini masih berjalan.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko membenarkannya, bahwa bisnis perseroan masih berjalan seperti biasanya. Bahkan Jiwasraya masih memperjualkan produk asuransi kepada para nasabah.

Baca Juga: FWD Grup dikabarkan masuk ke Lotus Putra, begini tanggapan manajemen Jiwasraya

“Masih (berjalan). Kami masih menjual produk unitlink dan tradisional untuk korporasi masih ada,” jelas Hexana di gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/2).

Untuk saat ini kontribusi terbesar dari produk tradisional dari total premi perusahaan. Menyusul produk unitlink atau asuransi berbasis investasi yang akan mulai ditingkatkan.

Dalam laporan Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Jiwasraya, Rabu (19/2) terungkap nilai premi bruto Jiwasraya sebesar Rp 3,19 triliun pada 2019. Jumlah tersebut turun 70,07% dari realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 10,66 triliun.

Baca Juga: OJK Perketat Aturan Industri Asuransi

Sementara pada tahun lalu, hasil investasi Jiwasraya minus Rp 10,73 triliun. Padahal tahun 2018, hasil investasi Jiwasraya masih lebih rendah yaitu minus Rp 2,79 triliun.

Nahasnya jumlah kewajiban perseroan tidak sebanding dengan aset yang dimiliki perusahaan. Pada 2019, jumlah liabilitas Jiwasraya mencapai Rp 50,85 triliun sedangkan jumlah aset sebesar Rp 22,07 triliun. Lebih parahnya lagi, ekuitas atau modal perusahaan minus Rp 28,77 triliun pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×