kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minta tambah modal, BTN tunggu holding keuangan


Rabu, 04 September 2019 / 20:37 WIB
Minta tambah modal, BTN tunggu holding keuangan
ILUSTRASI. Pelayanan Teller Bank BTN


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan berencana menggelar aksi rights issue guna memenuhi kebutuhan modalnya.
Direktur Finance, Treasury and Strategy BTN Nixon Napitupulu mengatakan aksi tersebut akan dilaksanakan seiring berdirinya holding keuangan.

“Rencananya tahun depan, dan secara prinsip Kementerian BUMN sudah menyetujui, namun kami tidak tahu apakah kami dapat prioritas penamaman modal negara (PMN). Meski demikian Kementerian bilang kami memang akan dapat prioritas ketika holding keuangan terbentuk,” katanya di Jakarta, Selasa (3/9).

Dalam cetak birunya dijelaskan Nixon salah satu alasan pembentukan holding keuangan memang terkait memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan.
Terlebih target program satu juta rumah yang dipasang pemerintah tiap tahunnya.

Baca Juga: BTN tetap selektif dalam memberi kredit ke pengembang

Nixon juga bilang sejatinya penambahan modal ke BTN tak cuma bisa dilakukan lewat rights issue. Jika telah terbentuk, holding keuangan bisa menerbitkan surat utang dimana dananya akan mengalir ke BTN.

Sementara kebutuhan modal BTN menurut Nixon sekitar Rp 5 triliun-Rp 8 triliun. Ini guna menanggulangi penggerusan modal yang terjadi di BTN tiap tahunnya akibat ekspansi kredit terkait program rumah subsidi.

“Karena tiap tahun CAR kami bisa turun 1%-1,5% per tahun. Jadi kami selalu butuh modal setiap lima tahun. Mesti suntik modal karena CAR selalu turun tiap kami ekspansi. Ini konsekuensi ekspansi tinggi modal tergerus, kalau mau mempertahankan modal ya mesti ditambah,” jelas Nixon.

Baca Juga: NPL naik, begini alasan dan upaya perbaikan BTN

Likuiditas BTN sejak 2005 memang tercatat melulu ketat berada d atas 100%. Sedangkan CAR BTN terus tergerus sejak 2016 sebesar 16,54%, 2017 sebesar 15,99%, dan pada 2018 sebesar 15,97%. Sedangkan hingga pada Juni 2019 CAR BTN sebesar 16,99%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×