kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Modalku telah salurkan pinjaman Rp 15,4 triliun hingga semester I-2020


Rabu, 15 Juli 2020 / 11:38 WIB
Modalku telah salurkan pinjaman Rp 15,4 triliun hingga semester I-2020
ILUSTRASI. Modalku salurkan pinjaman Rp 4,1 triliun di sepanjang 2020


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Modalku telah berhasil menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp 15,4 triliun untuk UMKM di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Jumlah tersebut dicapai sejak Modalku berdiri hingga semester I-2020 lalu. 

Pinjaman itu disalurkan lewat lebih dari 2,4 juta transaksi pinjaman. Jumlah ini tumbuh lebih dari 60% sejak awal tahun 2020.

"Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan terutama pada kuartal II, di mana kita semua sama-sama merasakan dampak dari pandemi virus Covid-19, termasuk UMKM. Sampai saat ini, fokus utama Modalku adalah mendukung UMKM yang bisnisnya terkena dampak pandemi tersebut," kata Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/6).

Baca Juga: Dorong pertumbuhan UMKM, fintech P2P lending gencar salurkan pinjaman dana

Lanjut dia bilang, untuk jumlah penyaluran pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 4,1 triliun. Reynold menyebut, transaksi pinjaman yang terus meningkat menunjukkan komitmen Modalku untuk tetap berkontribusi terhadap perkembangan UMKM.

Ia merinci, peminjam di Modalku didominasi oleh UMKM sektor perdagangan, baik besar maupun eceran. Dengan adanya pandemi ini, langkah restrukturisasi juga perlu dilakukan sebagai bentuk solusi bagi peminjam di Modalku yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya.

"Sekitar 2% peminjam aktif Modalku telah mengajukan restrukturisasi dan dalam proses oleh tim Modalku. Sebagian besar, kebutuhan restrukturisasi diajukan oleh peminjam karena adanya penurunan omset akibat pandemi, penundaan pembayaran dari payor/bouwheer (pemberi kerja untuk UMKM) khusus untuk pinjaman Invoice Financing, dan beberapa disebabkan adanya kesulitan dalam pembelian barang modal karena keterbatasan logistik, sehingga usaha terhambat," papar Reynold.




TERBARU

[X]
×