kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimalkan dana nganggur, Raiz Invest jajaki kerja sama dengan e-wallet


Rabu, 11 September 2019 / 14:21 WIB
Optimalkan dana nganggur, Raiz Invest jajaki kerja sama dengan e-wallet
ILUSTRASI. Aplikasi Raiz Invest Indonesia


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Raiz Invest Indonesia alias Raiz Invest sedang menjajaki kemungkinan untuk bersinergi dengan e-wallet. Sebelumnya, Raiz sudah kerja sama dengan perbankan yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai gerbang pembayaran investasi reksadana.

"Tujuan kita kerja sama dengan e wallet supaya saldo yang mereka punya bisa kami round-ups untuk diinvestasikan lewat Raiz. Pun, dana yang mengendap di e-wallet juga bisa diinvestasikan," kata Commissioner Raiz Michael N. Luhukay, pada Rabu (11/9).

Baca Juga: Modalku resmi gandeng Zilingo

Namun demikian, Michael juga mengalami kendala untuk melakukan kerja sama dengan e-wallet. Biasanya, perusahaan e-wallet sudah memiliki daftar panjang di dalam pipeline kerja mereka. Oleh sebab itu, kerja sama dengan Raiz belum bisa cepat dilangsungkan.

"Kalau dengan e-wallet, sistem teknologi mereka biasanya sudah lebih siap, jadi sebenarnya tinggal dikawinkan saja. Tergantung bagaimana pembicaraan bisnisnya," terangnya.

Perihal menjalin kerja sama dengan e-wallet mana, Raiz baru bisa mengumumkan setelah ada kesepakatan resmi. Namun, pihaknya punya target untuk capai kesepakatan kerja sama dengan e-wallet akhir tahun ini.

Menurutnya, kerja sama dengan e-wallet dan perbankan memiliki tantangannya sendiri. Perbankan seperti diketahui memiliki footprint yang lebih kuat serta jaringan yang lebih luas. Namun, kendala biasanya datang dari kesiapan teknologinya.

Baca Juga: OJK berharap kolaborasi fintech dan e-commerce bisa dinikmati di luar Pulau Jawa

Sementara, secara teknologi e-wallet lebih siap. Namun, sebelum itu memang perlu adanya kesepakatan bisnis dan proses testing.

"Kita sudah coba dekati beberapa e-wallet. Biasanya, kalau satu e-wallet sudah terkoneksi, lainnya akan lebih mudah terkoneksi juga," papar dia.

Produk round-ups milik Raiz Invest memungkinkan pengguna untuk berinvestasi dari hasil pembulatan belanja dalam rentang Rp 5.000. Ia mencontohkan bila seseorang yang beli kopi seharga Rp 37.000 akan dibulatkan menjadi Rp 40.000. Selisih Rp 3.000 akan masuk ke Raiz Invest.

Setelah jumlahnya mencapai minimal Rp 10.000 maka Raiz Invest akan mengalokasikannya untuk membeli produk reksadana.

Baca Juga: Fintech gencar menyalurkan pinjaman melalui e-commerce, ini kata AFPI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×