Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan atau multifinance catatkan peningkatan yang cukup signifikan untuk pembiayaan alat berat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Juli 2019 pembiayaan alat berat berjumlah Rp 36,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat 4,34% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 35,4 triliun
Baca Juga: Hingga Juli, pembiayaan alat berat Buana Finance telah mencapai Rp 529 miliar
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, dampak dari pesanan tahun lalu yang baru cair di tahun ini.
"Pertumbuhan ini tidak signifikan hanya 4,34%, alat berat itu banyak investasi tumbuh di akhir tahun 2018. sedangkan kalau pesan alat berat itu butuh waktu yang lama antara 6 bulan hingga 7 bulan, tidak bisa pesan cepat seperti mobil," kata Suwandi Wiratno kepada Kontan.co.id, Senin (2/9).
"Ini adalah dampak dari order dari tahun lalu cairnya atau baru jadi tahun ini. proses pembuatan dan pengirimannya dari Amerika dan dari Jepang itu membutuhkan waktu yang lama,"tambahnya.
Baca Juga: Pembiayaan alat berat Mandiri Tunas Finace turun 55,7% hingga Juli 2019
Di akhir tahun, Suwandi Wiratno prediksi pertumbuhan pembiayaan alat berat hanya tumbuh 2% dari pencapaian tahun lalu karena harga batu bara sedang menurun, dan harga CPO juga sedang menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
