kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan mobil listrik belum menawan


Senin, 26 Agustus 2019 / 21:28 WIB
Pembiayaan mobil listrik belum menawan


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menerbitkan Perpres 55/2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai awal Agustus lalu. Sayangnya, beleid ini tak serta merta mendongkrak pembiayaan kendaraan bermotor.

“Terkait pembiayaan mobil listrik kami masih mempelajari aturan terbarunya,” kata Corporate Secretary PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jan Hendra kepada Kontan.co.id, Senin (26/8).

Hendra menambahkan sejatinya tren pembiayaan kendaraan bermotor akan mengikuti tren penjualannya. Sedangkan sepanjang 2019 penjualan kendaraan bermotor tercatat melandai.

Baca Juga: Aturan ganjil genap menguntungkan industri mobil bekas

Sepanjang semester 1-2019, BCA misalnya menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor senilai Rp 48,19 triliun, turun 1,5% (yoy) dibandingkan semester 1-2018 senilai Rp 48,91 triliun.

Hal serupa juga turut dialami PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang sejak Juli 2019 bahkan telah memulai program khusus untuk pembiayaan mobil listrik melalui entitas anaknya PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).

Baca Juga: APPI optimistis pembiayaan multifinance tumbuh 7% tahun ini

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, dalam program tersebut pihaknya memberikan skema pembiayaan yang lebih menarik dibandingkan skema reguler. Misalnya memberikan bunga flat sebesar 0,32% per bulan, tenor hingga lima tahun, dan proses pengajuan kredit yang cepat.

“Program akan terus kami kembangkan, meskipun animo masyarakat terhadap mobil listrik belum sesuai yang diharapkan,” katanya kepada Kontan.co.id.

Meski demikian Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan menilai prospek pembiayaan mobil listrik memang punya potensi besar. Sebab, ada beragam inesntif yang diberikan dalam beleid tersebut.

“Kami menyambut baik program mobil listrik dan pasti akan mendukung dari sisi pembiayaannya. Dan yang penting pemerintah bisa memberikan insentif kepada pembeli mobil listrik,” kata Lani kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Garap nasabah induk perusahaan, CNAF bukukan pertumbuhan pembiayaan 79%

Sejumlah insentif fiskal dan nonfiskal memang telah disiapkan pemerintah dalam beleid tersebut. Misalnya Pemberian insentif pembebasan atau pengurangan pajak daerah sebagaimana dimaksud berupa Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Sementara sepanjang semester I 2019 pembiayaan kendaraan Bank CIMB Niaga tercatat anjlok 15,9% secara year on year menjadi Rp 6,17 triliun dari sebelumnya Rp7,34 triliu).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×