kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan wirausaha properti dongkrak bisnis perumahan BTN


Selasa, 01 Oktober 2019 / 18:40 WIB
Pengembangan wirausaha properti dongkrak bisnis perumahan BTN
ILUSTRASI. Bank Tabungan Negara


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan pengembangan kewirausahaan bidang properti telah mendorong pertumbuhan bisnis perumahan perseroan. Untuk itu BTN akan terus melakukan edukasi terhadap generasi milenial agar tertarik menjadi pengusaha properti.

"Dari berbagai upaya pengembangan wirausaha properti melalui School of Property dan Mini MBA of Property hasilnya sangat efektif. Kalau dari hasil survey setidaknya 70% sudah menjadi pengembang dan selebihnya banyak yang mendirikan perusahaan," ujar Direktur Legal, Risk and Compliance BTN R Mahelan Prabantarikso dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (1/10).

Baca Juga: Jadi pemegang saham Jiwasraya Putra, 4 BUMN akan pasarkan produk asuransi jiwa

Bank bersandi bursa BBTN (anggota indeks Kompas100) ini mengatakan, dari perumahan yang dibangun oleh pengusaha properti lulusan School of Property dan Mini MBA of Property telah menyumbang bisnis perumahan BTN sekitar 40% terutama rumah subsidi. Dari kontribusi yang cukup signifikan tersebut membuat BTN antusias untuk memperluas program edukasi wirausaha properti ke daerah-daerah.

"Jadi kebutuhan rumah itu tidak hanya di pulau Jawa, tetapi daerah-daerah lain juga membutuhkan. Makanya kami dorong anak muda generasi milenial di luar Jawa bisa menjadi pengusaha properti," sambungnya.

Ia menambahkan, masalah perumahan tidak hanya berasal dari demand tetapi ekosistem perumahan juga perlu menciptakan supply. Untuk itu BTN secara aktif menjadi integrator baik dari sisi pembiayaan, menciptakan demand dan menyediakan supply.

"Dari sisi supply jumlah pengembangnya kurang banyak. Apalagi backlog yang mencapai 11,4 juta ditambah kebutuhan rumah 400.000 setiap tahunnya maka jumlah pengembang yang mencapai 5.000 sampai 6.000 masih kurang. Sehingga perlu diciptakan pengembang-pengembang baru khususnya dari generasi muda," lanjut Mahelan.

Dari prospek yang ada, lanjut dia, maka potensi untuk pengembangan wirausaha di bidang properti masih cukup besar.  Apalagi jumlah pengusaha baru 2,8% dari jumlah penduduk. Sehingga perlu di dorong banyak anak muda untuk berminat menjadi pengusaha.

Baca Juga: CIMB Niaga kembali gelar The Color Run, begini cara daftarnya

Sejak tahun 2016, perseroan memang aktif mendorong wirausaha muda di sektor properti. Hal ini diawali dengan program Mini MBA in Property yang digelar oleh Housing Finance Center (HFC) Bank BTN dengan Sekolah Bisnis & Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB). 

Menurut Mahelan dengan berbagai pelatihan yang telah dilakukan HFC, hingga akhir Desember  2018, HFC BTN telah mencetak 3.500 calon wirausaha muda di bidang properti.

Sedangkan dari jumlah tersebut yang berhasil mendapatkan kredit dari Bank BTN sekitar 20%-30%. “Target untuk tahun ini, kami bisa mencetak sekitar 1.000 calon developer (pengembang),” tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×