kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkuat ketahanan pangan, Bank Mandiri dan Pertamina bangun sentra pengolahan beras


Rabu, 02 Oktober 2019 / 19:31 WIB
Perkuat ketahanan pangan, Bank Mandiri dan Pertamina bangun sentra pengolahan beras


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri bekerjasama dengan Pertamina membangun Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Kaliputih, Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Langkah ini menjadi wujud komitmen kedua BUMN dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Tanah Air.

"Saya menyambut baik sinergi ini. Terima kasih kepada Bank Mandiri dan Pertamina. Ini merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendorong kesejahteraan petani. Kehadiran Sentra Pengolahan Beras Terpadu ini akan membantu menaikkan pendapatan petani Kaliputih khususnya dan di Kebumen umumnya," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno saat meresmikan SPBT Kaliputih seperti dikutip dari rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu ( 2/10).

Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Integrated Rice Center merupakan tahapan dalam program mewirausahakan petani untuk mendukung petani setelah masa pra-tanam dan tanam, yaitu khususnya pada masa panen & pasca panen. 

Rencananya, SPBT ini akan membantu meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan hampir 170.000 petani di Kebumen.

Baca Juga: Bank Mandiri layani transaksi keuangan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar menyampaikan bahwa program ini sebelumnya telah dilaksanakan dan dirintis di Provinsi Jawa Barat yaitu Indramayu, Karawang, Purwakarta, Cianjur, Garut, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya dan Ciamis, yang dikoordinasikan oleh BUMN di masing-masing wilayah melalui pembentukan kelembagaan Perseroan Terbatas.

“Sejalan dengan visi BUMN hadir untuk negeri, kami mengimplementasikan program ini dengan mengusung pendekatan dari petani, oleh petani dan untuk petani. Harapannya, tentu petani akan memiliki kemampuan yang lebih, tidak hanya mengelola lahan pertanian, tapi juga dari sisi manajemen perusahaan,” kata Alexandra.

Pihaknya menjelaskan, para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) disinergikan secara kelembagaan dengan badan usaha milik desa (BUMDes) untuk menghasilkan suatu usaha yang berskala ekonomi dan profesional agar mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar secara berkesinambungan dalam jangka panjang.

Sementara itu, Direktur Manajemen Aset Pertamina M. Haryo Yunianto mengatakan Pertamina sebagai BUMN senantiasa mendukung program-program pemerintah dan selalu berupaya berkontribusi positif untuk masyarakat.

Untuk permodalan, PT tersebut akan didukung oleh Bank Mandiri dan Himbara untuk mendapatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan distribusi Kartu Tani sesuai data dari Kementerian Pertanian/Dinas Pertanian agar petani dapat menikmati pupuk bersubsidi dari PIHC.

“Pendekatan ini telah dijalankan. Di SPBT Pamarican yang didukung oleh program CSR Bank Mandiri misalnya, lembaga PT Mitra Desa Pamarican kini telah membukukan nilai omset penjualan beras berkualitas unggul sebesar Rp 18 miliar dari Januari sampai dengan Juli 2019 yang dinikmati bersama oleh petani setempat,” tambah Alexandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×