kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,20   6,85   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk unitlink catat imbal hasil positif di 2019, ini resep Avrist Assurance


Kamis, 09 Januari 2020 / 22:18 WIB
Produk unitlink catat imbal hasil positif di 2019, ini resep Avrist Assurance
ILUSTRASI. Produk unitlink PT Avrist Assurance mencatatkan imbal hasil positif selama tahun 2019.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk unitlink PT Avrist Assurance mencatatkan imbal hasil positif selama tahun 2019. Produk unitlink Avrist Assurance yang menorehkan imbal hasil positif di antaranya: AVRIST Link Assured USD Fund (0,54%), Avrist Link Premier IDR Fund 2 (5,36%), Avrist Link Premier IDR Fund 3 (4,66%), Avrist Link Premier IDR Fund (3,32%), AVRIST Link Advised IDR Fund (2,86%),

Lalu, AVRIST Link ASYA Balance IDR Fund (2,32%), AVRIST Link Prime Invest Fund 002B Fund (0,37%), AVRIST Link Prime Invest Fund 003B Fund (0,33%), AVRIST Link Aggressive IDR Fund (5,72%), AVRIST Link Growth Fund (3,33%).

Direktur Keuangan Avrist Assurance Kan Tak Ho mengatakan, kinerja unit link sejalan dengan pergerakan pasar di Indonesia. Avrist berfokus mencapai hasil positif dalam jangka waktu panjang yang sesuai dengan risk appetite.

Baca Juga: Unitlink dan Reksadana, mana yang lebih unggul di tahun 2019?

"Kami mengikuti guideline investasi dan risk appetite kami untuk memenuhi profil liabilitas kami dengan menggunakan obligasi (baik obligasi pemerintah dan obligasi korporasi), saham, dan deposito," kata Kan kepada Kontan.co.id, Kamis (9/1).

Strategi dilakukan berdasarkan profil liabilitas dan risk appetite, dengan begitu perusahaan dapat memformulasikan strategi pengalokasian aset yang seusai dengan kondisi tersebut.

Di tahun 2019, Avrist Assurance masih fokus pada produk tradisional. Produk asuransi tradisional memberikan kontribusi lebih dari 85% terhadap total pendapatan premi individu. Sisanya dari unitlink.

"Di 2020, kami lebih mengarah menggunakan obligasi pemerintah dan obligasi korporasi di tengah kondisi tren suku bunga rendah saat ini,"jelas Kan.

Untuk ke depannya, menurut Kan, unitlink dan produk tradisional tidak kontradiktif. Keduanya akan terus tumbuh mengingat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi di masa depan.

Kedua jenis produk ini memenuhi kebutuhan pemegang polis yang berbeda. Unitlink merupakan produk untuk pemegang polis yang berani pada volatilitas pasar serta ingin mendapatakan imbal hasil jangka panjang yang lebih tinggi.

Baca Juga: AAJI catat hasil investasi asuransi jiwa tumbuh tinggi di kuartal III 2019

Sedangkan, produk asuransi tradisional diperuntukkan bagi pemegang polis yang ingin memenuhi kebutuhan asuransi tanpa volatilitas pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×