kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pulihkan ekonomi nasional, ini tiga strategi bisnis Bank Mandiri selama masa pandemi


Senin, 26 Oktober 2020 / 12:24 WIB
Pulihkan ekonomi nasional, ini tiga strategi bisnis Bank Mandiri selama masa pandemi
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi bersama para direksi saat penyampaian kinerja Bank Mandiri Triwulan III-2020 di Jakarta, Senin (26/10).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19, PT Bank Mandiri Tbk memiliki sederet strategi untuk tetap mendorong pertumbuhan bisnis. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Darmawan Junaidi menjelaskan, ada tiga upaya yang dilakukan perseroan dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

Pertama, tentunya dengan melakukan penyaluran kredit dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN). Kedua, melakukan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19. Ketiga mendorong pertumbuhan segmen UMKM. 

"Bank Mandiri terus melanjutkan aktivitas bisnis dengan tiga fokus utama. Ke depan kami akan terus mendorong pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam Paparan Kinerja Virtual di Jakarta, Senin (26/10). 

Hasilnya, penyaluran kredit PEN Bank Mandiri hingga akhir September 2020 sudah mencapai Rp 42,6 triliun ke sektor UMKM dan padat karya dengan total debitur mencapai 132.979. 

Baca Juga: 12% Debitur Bank Mandiri yang direstrukturisasi sulit bangkit, berpotensi jadi NPL

Bila dirinci, dari jumlah tersebut sebanyak Rp 21,4 triliun mengalir ke sektor UMKM dengan jumlah debitur sebanyak 132.939 debitur. Sementara untuk sektor non UMKM hanya diberikan kepada 40 debitur dengan nilai pencairan sebesar Rp 21,2 triliun. 

Berdasarkan sektor kreditnya, mayoritas dana tersebut masuk ke dua sektor besar yaitu industri pengolahan sebanyak Rp 14,9 triliun dan perdagangan Rp 11,5 triliun. 

Sementara dari jumlah debitur yang telah mendapat restrukturisasi atau keringanan kredit khusus kepada nasabah terdampak Covid-19 sampai akhir kuartal III 2020 nilainya sudah mencapai Rp 116,4 triliun. 

Keringanan itu diberikan kepada 525.665 debitur dengan mayoritas merupakan debitur UMKM sebanyak 406.434 debitur dengan total baki debet sebesar Rp 47,7 triliun. Sementara sisanya sebesar Rp 68,6 triliun diberikan kepada 119.231 debitur non UMKM. 

Selanjutnya: Ekonomi membaik, segmen kredit ini jadi andalan perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×