kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Revaluasi aset sebabkan total aset Bank Mandiri naik sebesar Rp 52 triliun


Rabu, 30 Oktober 2019 / 19:41 WIB
Revaluasi aset sebabkan total aset Bank Mandiri naik sebesar Rp 52 triliun
ILUSTRASI. Bank Mandiri sampai dengan September 2019 mencatat aset secara konsolidasi sebesar Rp 1.276 triliun atau tumbuh 8,7%. REUTERS/Darren Whiteside


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menyatakan sampai dengan akhir tahun ini realisasi aset perseroan masih bisa tumbuh di kisaran 8%-10%. Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan sampai dengan September 2019 pertumbuhan aset Bank Mandiri secara konsolidasi telah mencapai Rp 1.276 triliun atau tumbuh 8,7% dari periode yang sama tahun lalu alias year on year (yoy).

Menurutnya, pertumbuhan ini ditopang sebagian besar oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp 842 triliun, atau tumbuh 7,8% secara tahunan. Selain kredit, Bank Mandiri juga memiliki aset produktif lainnya yaitu surat berharga dimana per September 2019, total surat berharga pemerintah mencapai Rp 110 triliun dan surat berharga korporasi dan lainnya mencapai Rp 37 triliun.

Baca Juga: Dari empat bank besar, hanya BCA dan BRI asetnya naik dua digit hingga kuartal III

Portfolio surat berharga, selain sebagai instrumen likuiditas juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan bunga. Hal ini menunjukkan bahwa selain penyaluran kredit, Bank Mandiri juga masih memiliki opsi untuk mengembangkan aset.

Selain aset keuangan produktif, Bank Mandiri tahun ini juga melakukan revaluasi atas beberapa aset tetap yang dimiliki. Hal ini menyebabkan nilai aset tetap yang dicatat di neraca Bank Mandiri mengalami peningkatan. Per September 2019, total aset tetap Bank Mandiri (bank only) mencapai Rp 52 triliun meningkat 14,9% dari Rp 45 triliun per September 2018.

Adapun, pertumbuhan kredit Bank Mandiri saat ini sejalan dengan pertumbuhan kredit nasional di kisaran 8–9%. "Kami optimis Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Jokowi akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang secara langsung meningkatkan demand pembiayaan kredit bank," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/10).

Bank bersandi saham BMRI (anggota indeks Kompas100) ini menambahkan, pihaknya memilih untuk menjaga pertumbuhan aset secara sehat dan terjaga dengan menerapkan manajemen risiko.

Baca Juga: Segmen korporasi menopang pertumbuhan kredit sejumlah bank di kuartal III 2019

Bank Mandiri juga akan mendorong pertumbuhan, tidak hanya dari segmen korporasi yang telah menjadi core business perseroan, namun juga dari segmen ritel yaitu kredit mikro, usaha kecil menengah (UKM), dan kredit kepegawaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×