kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai Oktober 2019, pembiayaan PNM tumbuh 77,11% menjadi Rp 18,52 triliun


Rabu, 06 November 2019 / 21:03 WIB
Sampai Oktober 2019, pembiayaan PNM tumbuh 77,11% menjadi Rp 18,52 triliun
ILUSTRASI. Sampai Oktober 2019, pembiayaan PNM meningkat 77,11% menjadi Rp 18,52 triliun.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meningkat setiap tahun. Sampai Oktober 2019, pembiayaan PNM meningkat 77,11% menjadi Rp 18,52 triliun.

Sebagai rincian, pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp 3,1 triliun hingga Oktober 2019 atau turun 0,81% dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun. Sedangkan pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) hingga Oktober 2019 sebesar Rp 15,35 triliun atau tumbuh 111,44% bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 7,2 triliun.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, ada faktor yang berbeda yang dialami oleh dua unit bisnisnya yaitu ULaMM dan Mekaar. "ULaMM hanya turun jumlah penyaluran, secara outstanding tetap ada pertumbuhan," kata Arief kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11).

Baca Juga: PNM targetkan bisa melayani nasabah secara digital di awal tahun depan

Adapun jumlah jaringan kantor PNM hingga Oktober 2019 sebanyak 2,793. Jumlah tersebut terbagi atas ULaMM sebanyak 2.164 unit kantor atau tumbuh 22,26% dari Oktober 2018 yang sebanyak 1.770 unit kantor. Sementara untuk Mekaar sebanyak 2.164 unit kantor atau tumbuh 22,26% bila dibandingkan Oktober 2018 sebanyak 1.770 unit kantor.

"Akhir tahun kemungkinan akan menabah lagi kantor cabang dengan wilayah yang jumlah nasabahnya terlayani cukup tinggi. Hingga akhir tahun akan menambah kantor cabang maksimal 10 lagi," jelas Arief.

Adapun total outstanding pembiayaan PNM hingga Oktober 2019 senilai Rp 16,67 triliun, tumbuh 52,06% dari outstanding Oktober 2018 senilai Rp 10,96 triliun.

Jumlah tersebut terbagi atas ULaMM yang mencatatkan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 6,7 triliun atau tumbuh 20,43% dari Oktober 2018 yang sebesar Rp 5,5 triliun. Sementara Mekaar, hingga Oktober 2019 mencatatkan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 9,9 triliun atau tumbuh 85,05% bila dibandingkan Oktober 2018 yakni Rp 5,3 triliun.

Baca Juga: Pusat Investasi Pemerintah gandeng PNM sediakan pembiayaan UMi Rp 2,35 triliun

Meskipun jumlah penyaluran pembiayaan dan outstanding terus naik, PNM mampu menjaga kualitas pembiayaan. Ini tergambar dari rasio pembiayaan bermasalah atau rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) yang terus membaik. Pada Oktober 2018, NPL gross PNM pada posisi 1,68%. Rasio NPL ini terus ditekan hingga menjadi 1,50% pada Oktober 2019.

Hingga Oktober 2019, jumlah total nasabah PNM bertambang 51,03% secara yoy dari 3,7 juta nasabah menjadi 5,6 juta nasabah. Rinciannya nasabah ULaMM sudah mencapai 73.172 nasabah hingga Oktober 2019. Jumlah tersebut tumbuh 8,54% secara yoy yang mencapai 67,41. Sedangkan nasabah Mekaar, sudah mencapai 5,6 juta nasabah hingga Oktober 2019 atau tumbuh 51,80% secara yoy yang mencapai 3,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×