kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trimegah Asset Management membantah pernah mengelola RDPT Jiwasraya


Kamis, 16 Juli 2020 / 14:33 WIB
Trimegah Asset Management membantah pernah mengelola RDPT Jiwasraya
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA PT Trimegah Asset Management (Trim AM) menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan atau mengelola Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

"Kami tidak pernah melakukan kerja sama pengelolaan produk RDPT dengan Jiwasraya,” tegas Corporate Secretary Trimegah Agus D. Priyambada, di Jakarta, Kamis (16/6).

Agus mengatakan, pihaknya senantiasa menjalankan kegiatan pengelolaan dana secara profesional sesuai ketentuan dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut tercermin dari kinerja Trim AM yang terus tumbuh positif sejak berdiri pada tahun 2011.

Baca Juga: Meski Diterpa Dampak Corona, Persepsi Risiko Investasi di Indonesia Membaik

"Kami bersyukur kepercayaan nasabah sangat baik dan itu tercermin dari terus bertambahnya jumlah nasabah maupun AUM. Potensi investasi di reksa dana masih sangat terbuka dan kami optimis kinerja Trim AM akan terus tumbuh berkelanjutan," ungkapnya.

Saat ini Trim AM memiliki dana kelolaan sebesar Rp 16,5 triliun dengan nasabah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dengan didukung oleh lebih dari 20 jaringan pemasaran di Indonesia. Perusahaan terus mengedepankan profesionalisme dan fiduciary duty dalam mengelola dana nasabahnya.

Di tengah pandemi corona (Covid-19), kata dia, seharusnya nasabah memiliki peluang untuk berinvestasi di reksa dana. Sebab, banyak underlying aset reksa dana seperti saham, mengalami koreksi sehingga berada di bawah harga wajarnya.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia utang lagi di luar negeri, yang akan melunasi anak cucu kita

Menurutnya, dengan fundamental ekonomi Indonesia yang tetap prospektif, dalam panjang potensi terjadinya rebound atas saham-saham tersebut sangat besar.

"Dalam berbagai krisis selalu ada peluang dan itu sudah terbukti ketika krisis 1998 dan 2008. Karena itu pandemi ini juga bisa menjadi peluang bagi nasabah reksa dana untuk mendapatkan return investasi yang optimal dalam jangka panjang," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×