kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,03   5,39   0.58%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri melihat pembiayaan sindikasi tahun ini prospektif


Selasa, 12 Januari 2021 / 21:31 WIB
Bank Mandiri melihat pembiayaan sindikasi tahun ini prospektif
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di bank Mandiri


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk melihat prospek pembiayaan sindikasi tahun 2021 cukup bagus setelah tahun lalu pasar sindikasi Indonesia mengalami penurunan baik dari sisi jumlah transaksi maupun dari sisi volume.

SVP Corporate Solution Bank Mandiri Farida Thamrin mengatakan, pihaknya memiliki potensi transaksi sindikasi yang cukup besar dan diharapkan bisa kembali mendekati pencapaian tahun 2019. 

"Terdapat beberapa project sindikasi baru yang akan launch di tahun ini serta ada pula beberapa project tahun 2020 yang berlanjut. Pipeline sindikasi 2021 pun cukup banyak dan beragam," kata Farida pada Kontan.co.id, Selasa (12/1).

Adapun pipeline pembiayaan sindikasi Bank Mandiri di antaranya project pada sektor telekomunikasi, pertambangan, infrastruktur, perkebunan, dan multifinance ataupun consumer goods.

Baca Juga: Bank anggota Himbara yakin kucuran kredit UMKM lebih deras tahun ini

Dengan melihat market yang cukup prospektif dan dengan acuan beberapa pipeline awal tahun, Farida melihat adanya potensi untuk peningkatan fee based income dari pasar sindikasi tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya saja, ia tidak menyebutkan target tahun ini.

Pandemi Covid-19 turut menekan pasar sindikasi tahun lalu. Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, total kesepakatan pembiayaan sindikasi yang dibuat sepanjang 2020 hanya 65 proyek dengan nilai US$ 22,94 miliar atau sekitar Rp 323,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.100).

Capaian tersebut turun 15% dibandingkan tahun 2019 yang mencatatkan kesepakatan sindikasi senilai US$ 26,98 miliar dari 93 proyek.

Tahun lalu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tercatat sebagai jawara dalam penyaluran kredit sindikasi baik dari sisi mandated lead arranger maupun dari sisi bookrunner. Bank ini berhasil mengambil alih posisi Bank Mandiri yang tahun sebelumnya tercatat sebagai jawara.

BNI menjadi mandated lead arranger di 18 proyek sindikasi dengan total mencapai US$ 3,5 miliar atau setara Rp 49,3 triliun. Perseroan juga berperan sebagai bookrunner di  15 proyek sindikasi dengan nilai US$ 2,82 miliar.

Namun, capaian BNI itu tercatat turun 9,5% dari tahun sebelumnya di mana perseroan menyalurkan sindikasi dan berperan sebagai mandated lead arranger di 35 proyek dengan nilai US$ 3,87 miliar.

Baca Juga: Bank BUMN Siap Salurkan Bansos Tunai

Bank Mandiri harus turun ke peringkat kedua dengan total sindikasi dari sisi mandated lead arranger sebesar US$ 2,84 miliar  yang berasal dari 24 proyek atau turun 26,7% dari tahun 2019 yang mencapai US$ 3,87 miliar.

Di peringkat ketiga ada BRI dengan capaian senilai US$ 1,51 miliar dari 12 proyek sindikasi atau turun 38% dari tahun sebelumnya dan di peringkat keempat ada DBS dengan capaian US$ 1,28 miliar dari 16 proyek.

Sementara Maybank menyalurkan sindikasi dan sekaligus jadi mandated lead arranger di 7 proyek sindikasi senilai US$ 884,39 juta, BCA senilai US$ 709,62 juta dari sembilan proyek dan CIMB niaga sebanyak US$ 638,17 juta dari 11 proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×