kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank menengah pacu fee based income


Rabu, 08 Februari 2017 / 18:54 WIB
Bank menengah pacu fee based income


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Beberapa bank menengah akan meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) untuk meningkatkan kinerja. Hal ini disebabkan karena beberapa bank menengah swasta tidak menargetkan pertumbuhan kredit terlalu tinggi pada tahun ini.

Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan Bank CIMB Niaga mengatakan, pada tahun ini diproyeksikan pertumbuhan kredit akan lebih baik. “Namun secara nominal pertumbuhan kredit CIMB Niaga akan sedikit di bawah industri,” ujar Wan, Rabu (8/2).

Oleh karena itu, bank berkode BNGA ini akan mencari alternatif pendapatan lain salah satunya adalah dari fee based income. Menurut Wan pada tahun ini diproyeksi pertumbuhan fee based akan lebih baik dari tahun lalu.

Sebagai gambaran pada kuartal-III 2016 lalu, CIMB Niaga mencatatkan pendapatan non bunga sebesar Rp 2,2 triliun atau naik 29% secara tahunan atau year on year (yoy). Untuk meningkatkan fee based, CIMB Niaga akan melakukan cross selling beberapa produk. Selain itu pada tahun ini bank juga akan meningkatkan fee based dari digital banking.

Untuk meningkatkan pendapatan dari digital banking, pada tahun ini CIMB Niaga akan melakukan upgrade sistem IT terutama yang bersentuhan dengan nasabah.

Fee dari digital banking ini diharapkan juga bisa bertambah seiring dengan bertambahnya nasabah bank. Tercatat nasabah bank CIMB Niaga pada akhir 2016 lalu sebesar 5 juta nasabah.

Untuk meningkatkan biaya dari digital banking, menurut Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, bank juga akan meluncurkan beberapa produk digital banking pada tahun ini. “Kami sedang menyiapkan perombakan di aplikasi mobile banking dan meluncurkan produk kartu kredit baru ,” ujar Lani, Rabu (8/2).

Bianto Surodjo Direktur Retail Banking Bank Permata mengatakan bank berkode BNLI ini akan meningkatkan fee based dari beberapa produk layanan transaksional dan wealth management. “Selain itu produk forex dan trade finance juga kami akan tingkatkan porsi fee based-nya,” ujar Bianto.

Adapun PT Bank Bukopin Tbk menargetkan fee based income bisa naik sebesar 12% yoy. Kenaikan ini utamaya disumbang oleh beberapa bisnis transactional banking. "Pada tahun lalu pendapatan non bunga kami memberikan kontribusi sebesar 32% dari total pendapatan," ujar Glen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×