kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank siap berburu dana di tahun 2018


Rabu, 15 November 2017 / 11:00 WIB
Bank siap berburu dana di tahun 2018


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, perbankan tengah berancang-ancang untuk berburu dana di tahun 2018. Perbankan akan membidik pendanaan melalui penerbitan obligasi atau wholesale funding di luar dana pihak ketiga (DPK) untuk memenuhi likuiditas.

Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mempertimbangkan rencana penerbitan obligasi di tahun 2018. Bank berplat merah ini memiliki sisa obligasi berkelanjutan sebesar Rp 7 triliun yang dapat dieksekusi hingga Maret 2019.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, pihaknya akan mempelajari semua alternatif sumber pembiayaan kredit. Ada beberapa pertimbangan BNI sebelum menerbitkan obligasi. Misalnya, jenis valuta, jangka waktu dan biaya dana.

Namun, Herry belum dapat menyebutkan nilai obligasi yang akan diterbitkan di tahun depan. "Yang pasti, opsi pendanaan sebagian besar untuk penyaluran kredit BNI di tahun depan," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).

Sejauh ini, kondisi likuiditas BNI masih cukup. Tercermin, dari rasio LDR berada di level 78% per September 2017. Sedangkan, DPK mencapai Rp 480,53 triliun per September 2017.

Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko menyampaikan, pihaknya sudah memasukkan opsi pendanaan lewat wholesale funding di rencana bisnis tahun 2018.

Opsi pendanaan BTN antara lain melalui penerbitan negotioable certificate of deposit (NCD), sekurititasi aset kredit pemilikan rumah (KPR), bilateral loan, pinjaman sub loan dan pinjaman luar negeri.

Berbeda, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, pihaknya akan mengandalkan dana yang sudah ada untuk kredit di tahun mendatang.

Menurut Jahja, likuiditas di kuartal III-2017 sudah cukup untuk menopang penyaluran kredit di tahun depan. "Likuiditas sudah sangat cukup, tidak perlu lagi cari dana di pasar," ujarnya. BCA mencatat DPK sebesar Rp 574,38 triliun per September 2017. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×