Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bank yang memiliki bisnis kartu kredit tengah mempersiapkan diri untuk penerapan bunga kartu kredit yang baru di Januari 2017. Pemangkasan batas atas (capping) bunga kartu kredit menjadi 2,25% dari 2,95% membuat bank melakukan menghematan biaya agar masih memperoleh untung meski bunga kartu kredit turun.
Santoso Liem, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, pemangkasan bunga kartu kredit menjadi 2,25% akan berdampak pada pendapatan di kartu kredit. Ke depan, BCA selaku penerbit kartu kredit akan menyiasati penurunan pendapatan kartu kredit dengan penghembatan biaya. “Tentunya, biaya operasional dan biaya-biaya lainnya akan kami kurangi,” katanya, kepada KONTAN, Minggu (18/12).
BCA menilai, pertumbuhan kartu kredit di tahun 2017 akan lebih baik dibandingkan tahun 2016. Misalnya, BCA menargetkan kartu kredit dapat tumbuh 6%-7% di tahun depan dengan ekspektasi tertinggi sebesar 9%-10%. Rinciannya, jumlah kartu akan tumbuh 6%-7%, dan volume dan nilai transaksi tumbuh 10%.
Bob T. Ananta, Direktur Perencanaan dan Operasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menuturkan, pihaknya juga akan melakukan efisiensi pada bisnis kartu kredit. Misalnya, BNI akan meninjau pengeluaran biaya-biaya layanan kepada pemegang kartu kredit kelas atas.
Bob berharap, dengan bunga kartu kredit yang rendah akan meningkatkan bisnis kartu kredit BNI serta mengurangi risiko kredit bermasalah. BNI menargetkan, jumlah kartu kredit akan tumbuh 20% di tahun depan, sedangkan volume dan nilai transaksi akan tumbuh dua digit, atau minimal sama dengan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
