kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BOPO turun cermin efisiensi perbankan


Rabu, 06 Desember 2017 / 06:26 WIB
BOPO turun cermin efisiensi perbankan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan di Tanah Air semakin efisien. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun menjadi 78,39% per Oktober 2017, dibandingkan posisi 81,26% pada Oktober 2016. 

Ada dua faktor yang membuat rasio BOPO menyusut. Yakni, perbankan telah mengarah ke digitalisasi dan bank mulai mengurangi biaya pencadangan sehingga biaya operasional turun. 

Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK Aslan Lubis mengatakan, bank makin efisien pada beberapa bulan terakhir. Salah satunya, dengan langkah digitalisasi perbankan.

Plt Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo menambahkan, efisiensi perbankan karena nilai pencadangan mulai melandai. "Kualitas kredit terus membaik," katanya, Selasa (5/12). 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) termasuk bank yang efisiensinya tinggi. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menargetkan, pihaknya akan menjaga rasio BOPO pada level 65% di akhir tahun ini. Untuk itu, rasio cost to income ratio (CIR) akan mencapai 50% di akhir tahun. 

Senada, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta menyampaikan, rasio BOPO akan terjaga di posisi 70% hingga akhir tahun ini. Sedangkan, rasio CIR akan berada di bawah 40%. 

PT Bank OCBC NISP Tbk berusaha meningkatkan efisiensi. Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, strategi efisiensi dilakukan dengan perbaikan proses seperti pengembangan teknologi.

Bank berkode saham NISP ini memproyeksikan rasio BOPO akan berada di bawah 80% dan rasio CIR di bawah 50% di akhir tahun ini. Bank OCBC NISP sendiri mengalami kenaikan beban operasional sebesar 3,73% per Oktober 2017.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas mengatakan, pihaknya memiliki rasio CIR sebesar 41,32% hingga kuartal III-2017 lalu. "Ini merupakan yang terendah dibanding pesaing utama," katanya. 

Bank berpelat merah ini mengklaim mampu menunjukkan kemampuan menekan biaya operasional. Bank Mandiri memperkirakan rasio CIR akan sebesar 41%-45% di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×