kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJS Ketenagakerjaan raih hasil investasi Rp 10,7 triliun selama Januari-April 2018


Selasa, 05 Juni 2018 / 14:36 WIB
BPJS Ketenagakerjaan raih hasil investasi Rp 10,7 triliun selama Januari-April 2018
ILUSTRASI. Peserta BPJS Ketenagakerjaan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat kinerja investasi yang menggembirakan di sepanjang bulan Januari hingga April 2018. Hasil investasi dari lembaga negara ini tumbuh signifikan dari tahun lalu.

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan, sampai April 2018, perseroan ini mengantongi hasil investasi Rp 10,7 triliun, naik 26% dari periode yang sama di tahun lalu.

Pertumbuhan hasil investasi tersebut, berkat strategi BPJS Ketenagakerjaan yang tepat membaca kondisi pasar dan kebutuhan liabilitas perusahaan. Terlihat, bagaimana lembaga ini pandai menempatkan sejumlah dana pada instrumen investasi yang punya potensi naik, tetapi tetap bersikap awas terhadap fluktuasi pasar saham.

Salah satu strateginya, dengan menempatkan investasi ke saham LQ45, yaitu saham dari perusahaan-perusahaan terbaik, yang memiliki kapitalisasi pasar dan nilai transaksi tertinggi, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kondisi keuangan serta prospek pertumbuhan yang optimal.

“Saham yang dipilih umumnya dari kategori LQ45 yang tentunya berkinerja baik dan memiliki fundamental yang bagus,” kata Irvansyah kepada Kontan.co.id, Selasa (5/6).

Adapun hasil investasi sebesar Rp 10,7 triliun, bersumber dari pengalokasian di sejumlah instrumen investasi yakni 61% surat utang, 19% saham, 9% deposito, 10% reksadana dan sisanya investasi langsung.

Dari penempatan portofolio investasi tersebut, BPJS Ketenagaakerjaan bisa mencatat rasio imbal hasil atau yield on investment (YOI) sebesar 10%. Di periode yang sama, BPJS juga mencatatkan dana kelola sebesar Rp 322 triliun, naik 19% dari tahun lalu.

Demi menjaga stabilitas investasi perusahaan, BPJS Ketenagakerjaan tidak mau ambil risiko besar, yaitu tetap menaruh sebagian besar dana ke investasi long term atau jangka panjang. Sedangkan sebagian kecil tetap untuk trading atau diperdagangkan di pasar saham.

Namun, Irvansyah tidak bisa menyebutkan secara detil berapa nilai saham BPJS Ketenagakerjaan yang ditrading tersebut.

“Saya tidak tahu, karena tidak memegang datanya. Yang pasti, sebagai besar kami pilih saham untuk long term dan disesuaikan dengan karakteristik jenis saham tersebut serta kebutuhan liabilitas program perusahaan,” ungkapnya.

BPJS Ketenagakerjaan telah berinvestasi di sektor infrastruktur senilai Rp Rp 71 triliun dari dana kelolaan yang mengalir ke sektor infrastruktur. Investasi di sektor ini dilakukan secara tidak langsung, yakni melalui surat utang negara dengan porsi 22% dari total dana investasi infrastruktur, sisanya campuran dari obligasi korporasi, sukuk dan saham terkait infrastruktur.

Saat ini peserta BPJS Ketenagaakerjaan, ada sekitar 47 juta orang yang terdaftar dan 27,5 juta orang, sebagai peserta aktif. Sampai dengan akhir tahun, ditargetkan total peserta terdaftar BPJS ketenagakerjaan bisa tumbuh 12% dan peserta aktif 22%, atau naik menjadi 29,6 juta orang.

Semenatara itu, di sepanjang tahun 2018, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi di angka Rp 32 triliun. Sedangkan dana kelola BPJS diproyeksikan bisa mencapai Rp 367,88 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×